BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Tuban, Masyarakat Diminta Waspada
- 31 January 2025 14:10
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 326
Tubankab - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Tuban dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur. Fenomena ini berpotensi terjadi pada periode 27 Januari hingga 5 Februari 2025. Kondisi ini dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Dalam rilisnya, BMKG Juanda menjelaskan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban, berada di puncak musim hujan. Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer Rossby yang melintasi wilayah ini menyebabkan peningkatan pembentukan awan penghujan. Kondisi ini diperparah dengan aktifnya Monsun Asia dan suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Jawa Timur, yang berkontribusi pada meningkatnya suplai uap air ke atmosfer.
Selain itu, BMKG juga memprakirakan terbentuknya daerah siklonik di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur, yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Kombinasi faktor-faktor ini berpotensi menimbulkan hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti perbukitan, daerah aliran sungai, dan kawasan pesisir, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang. Selain itu, pengguna jalan diimbau berhati-hati terhadap kondisi jalan licin dan berkurangnya jarak pandang akibat hujan deras.
Terpisah, BMKG Tuban mengeluarkan peringatan dini terkait tinggi gelombang di perairan Jawa Timur, termasuk perairan Tuban, yang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Kondisi ini berpotensi terjadi pada 31 Januari hingga 3 Februari 2025, sehingga masyarakat, terutama nelayan dan operator kapal, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas di laut.
BMKG Tuban menegaskan bahwa gelombang tinggi tersebut dapat membahayakan pelayaran, terutama bagi perahu nelayan dan kapal tongkang. Risiko kecelakaan meningkat jika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 meter untuk perahu nelayan, serta 16 knot dengan tinggi gelombang 1,5 meter bagi kapal tongkang. Oleh karena itu, nelayan dan pelaku usaha pelayaran diharapkan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. (yavid rp/hei)