CERITA SAMIUN, JUARA PERTAMA PEMBATIK TINGKAT PROVINSI
- 19 May 2016 14:45
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 624
Tubankab – Satu lagi pembatik asal Kabupaten Tuban mampu menorehkan prestasi di tingkat provinsi, pada ajang pameran batik yang digelar di Grand City Surabaya dan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se Jawa Timur, berlangsung 11 – 15 Mei lalu.
Samiun, perempuan asal Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban berhasil menjadi juara pertama dalam kategori Batik Motif Guru 2016. Dia berhasil menyisihkan pembatik-pembatik dari kabupaten lain yang notabene juga merupakan pusat industri batik, di antaranya: Madura, Banyuwangi, Surabaya, Situbondo, Ponorogo dan Jember.
Diraihnya juara pertama ini tak diduga oleh Samiun. Dia menceritakan saat ditemui reporter tubankab, Kamis (19/05), awalnya dia ikut lomba setelah mendengar informasi dari teman. “Saat itu saya paketkan hasil karya membatik melalui paket pos kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, tidak diduga saya ditelepon langsung dari provinsi dan memberitahu kalau meraih juara,” tuturnya.
Samiun menambahkan, dirinya sempat tidak percaya, tapi setelah ditanyakan ke Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, ternyata benar dirinya menyabet juara dan diundang ke Surabaya untuk menerima piala, piagam dan uang pembinaan,” ucapnya bangga.
Sementara itu, Farid Achmadi selaku Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban menyampaikan, pembatik Tuban bisa meraih juara pertama di tingkat Provinsi Jawa Timur, hendaknya bisa menjadi motivasi bagi industri kecil dan mikro di Kabupaten Tuban, khususnya industri batik. “Alhamdulillah bisa menyabet juara,’’ kata Farid bersyukur.
Farid juga berharap, ke depan diharapkan tumbuh motif-motif baru para pembatik yang lebih kreatif dan inovatif, tetapi tetap menjaga corak ragam motif asli batik Tuban dan Disperpar Tuban akan terus berupaya menyelenggarakan lomba batik, mulai tingkat pelajar hingga kategori umum setiap tahun. Tujuannya, adalah untuk terus memunculkan generasi yang mampu melestarikan batik sebagai warisan nenek moyang. (nul/hei)