INI ALASAN DISPERPAR IKUTI TEMU USAHA PASAR LELANG
- 29 April 2016 18:18
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 838
Tubankab – Guna meningkatkan kualitas komoditi hasil pertanian dari pelaku usaha lokal Kabupaten Tuban, Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban Bidang Perdagangan rutin mengikuti temu usaha pasar lelang komoditi agro di Gedung Tani Pasar Induk Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/04).
Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban Bidang Perdagangan mendelegasikan 12 peserta pelaku usaha lokal dari komoditi hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan holtikultura, seperti beras, jagung, kacang, cabe rawit, bawang merah, pepaya calina, srikaya (delima), dan telur puyuh.
Sedangkan komoditi yang sering menarik minat pasar pembeli, di antaranya kacang oce dan jagung. Pada pasar lelang bulan ini untuk kacang oce berhasil mendapat kontrak dari Supriyo, salah seorang pengusaha Surabaya dengan nilai kontrak 50 ton seharga per kilogramnya mencapai Rp. 24 ribu atas nama ibu Siti Aminah asal Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban. Selain itu jagung milik ibu Hariyati asal Desa Sumurgung Kecamatan Tuban, juga berhasil menarik pembeli dengan nilai kontrak 500 ton dengan harga Rp. 3.300 per kilo gramnya atas nama pembeli yang sama.
Drs. Totok Tumi Kusumo, selaku Kasi Promosi dan Informasi Perusahaan Bidang Perdagangan Disperpar Kabupaten Tuban, saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (29/04) mengatakan, perwakilan Kabupaten Tuban rutin setiap bulan sekali mengikuti temu usaha pasar lelang komoditi agro di Jawa Timur. Tujuannya, komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan holtikultura hasil dari pelaku usaha lokal dapat dikenal oleh pelaku usaha regional. “ Syukur-syukur kalau bisa mendapatkan pembeli karena memang hasil pertanian jagung dan kacang Kabupaten Tuban sudah dikenal se Indonesia,’’ ujarnya.
Totok menambahkan, rencananya bulan depan, tepatnya 17 Mei 2016, Disperpar Kabupaten Tuban Bidang Perdagangan, akan mengadakan kegiatan yang sama di rest area, yang rencananya akan diikuti oleh 100 pelaku usaha lokal dan pelaku usaha Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro. ‘’Semoga komoditi pelaku usaha lokal bisa meningkat dan laku di pasaran melalui sistem lelang karena harga lelang bisa kompetitif dipasaran,” harapanya. (nul/hei)