Peringati HPN 2025, RPS Tuban Ajak Masyarakat Lebih Cerdas Konsumsi Informasi
- 10 February 2025 14:33
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 71
Tubankab - Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban menggelar dialog bertajuk Fenomena Literasi dan Kebiasaan Mencari Informasi di Era Digital, Senin (10/02). Dialog ekslusif yang berlangsung di Studio Radio Pradya Suara Tuban ini diadakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah informasi yang akurat di tengah maraknya hoaks dan disinformasi.
Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda, dalam sambutannya menegaskan bahwa dialog ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HPN. Selain talk show, RPS juga mengadakan santunan anak yatim, penghijauan, serta kegiatan olahraga seperti senam poundfit yang akan digelar pada 23 Februari mendatang di Hutan Kota Tuban.
“Kami berharap melalui dialog ini, masyarakat bisa lebih paham bagaimana mencari dan memilih berita yang benar sesuai kode etik jurnalistik. Balai Wartawan Tuban juga terbuka bagi masyarakat yang ingin memahami lebih dalam tentang media yang kredibel,” ujar Khoirul Huda.
Ia menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang lebih percaya pada informasi dari media sosial tanpa memastikan kebenarannya. Padahal, media mainstream memiliki standar yang lebih ketat dalam pemberitaan karena telah diverifikasi oleh Dewan Pers dan melibatkan wartawan yang telah lulus dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Media sosial saat ini menjadi tantangan tersendiri karena siapa pun bisa menyebarkan informasi tanpa melalui proses verifikasi. Oleh karena itu, literasi digital harus terus ditingkatkan agar masyarakat lebih cerdas dalam mengonsumsi berita,” imbuhnya.
Turut hadir sebagai narasumber yaitu, Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ronggolawe (Unirow) Tuban, Yunita Suryani, M.Pd., serta anggota RPS Tuban, Ahmad Athoillah, yang memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara media sosial dan media mainstream. Menurut Khoirul Huda, fenomena kebanyakan radiasi, kurang literasi menjadi tantangan utama di era digital. Hal tersebut lantaran masyarakat lebih banyak melakukan “scrolling” media sosial tanpa benar-benar membaca dan memahami isi berita.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo SP Tuban, Rita Zahara Afrianti, mengapresiasi peran pers sebagai pilar demokrasi dan mitra strategis pemerintah dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang.
“Di era digital, tantangan dunia pers semakin kompleks. Media tidak hanya bertugas menyampaikan berita, tetapi juga menjaga integritas informasi di tengah derasnya arus hoaks dan misinformasi. Oleh karena itu, kami berharap insan pers di Kabupaten Tuban tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI),” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan media sangat penting dalam menciptakan komunikasi yang transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang berkualitas dan berintegritas.
“Selanjutnya, kami berharap kolaborasi antara pemerintah dan rekan pers ini bisa kita satukan untuk menjadikan Tuban yang lebih baik. Pada momentum Hari Pers Nasional 2025 ini, mari kita bersama-sama berdoa semoga rekan-rekan pers ini tetap menjadi insan pers yang maju, independen, dan menjadi pilar demokrasi yang kuat di pemerintah,” tandas Rita. (yavid rp/hei)