Foto : TPID saat ikuti rakor pengendalian inflasi. (yavid)

Persiapan Sambut Ramadan, TPID Tuban Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

Tubankab - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tuban mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting di Ruang Rapat Soedjono Putro Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, Selasa (04/02). 

Rakor tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepakatan tentang Kerjasama Dalam Pengawasan Perizinan Daerah yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menekan laju inflasi serta memastikan kebijakan pengendalian harga berjalan efektif di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, optimalisasi pengawasan perizinan juga menjadi fokus dalam upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Dalam arahannya, Mendagri menegaskan bahwa pengendalian inflasi merupakan salah satu prioritas utama pemerintah guna menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan perlu diperkuat.

"Kita harus terus memperkuat koordinasi dalam upaya pengendalian inflasi, terutama dengan memastikan distribusi barang tetap lancar, harga-harga terkendali, serta kebijakan ekonomi daerah selaras dengan strategi nasional. Selain itu, pengawasan perizinan daerah juga menjadi faktor penting dalam menciptakan tata kelola yang lebih akuntabel dan transparan," ujar Tito Karnavian.

Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan perkembangan inflasi Januari 2025. Ia menjelaskan bahwa angka inflasi secara year-on-year (yoy) terhadap Januari 2024 berada pada angka 0,76 persen. Sementara itu, terjadi deflasi month-to-month (mtm) sebesar 0,76 persen.

"Adapun penyumbang utama deflasi Januari 2025 secara month-to-month adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi 1,44 persen. Komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik," ungkap Amalia.

Ia juga menambahkan bahwa penyumbang utama inflasi Januari 2025 secara y-o-y berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 1,07 persen. Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi ini antara lain minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), dan cabai rawit.

Selain itu, terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ke-5 Januari 2025, terdapat 35 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 3 provinsi mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas penyumbang kenaikan IPH di sebagian besar provinsi adalah cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras.

Menanggapi laporan tersebut, Mendagri meminta seluruh kepala daerah dan jajarannya untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi guna mengendalikan harga, terutama komoditas yang mengalami kenaikan. Hal ini menjadi perhatian penting menjelang bulan Ramadan yang permintaan terhadap bahan pangan biasanya meningkat signifikan. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus