MESKI ANGKA KEKERASAN TURUN, PERAN ORANGTUA PERLU DITINGKATKAN

Tubankab - Meski angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tuban, cenderung menurun tiap tahunnya, pelayanan terpadu terhadap perempuan dan anak terus dilakukan guna meminimaliasi atau mengantisipasi terjadinya kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menurut Asri Kasmuah, selaku Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Keswadayaan Masyarakat, Bapemas, Pemdes dan KB Kabupaten Tuban, kinerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Tuban, sudah cukup bagus. Terbukti, dengan menurunnya jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Namun, masih perlu ditingkatkan lagi dengan mensosialisasikan peran dan fungsi dari lembaga tersebut,” kata Asri, kepada reporter Tubankab saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/02).

Sebagaimana data yang diperoleh dari Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keswadayaan Masyarakat, Bapemas, Pemdes dan KB Kabupaten Tuban, angka kekerasan pada tahun 2014 sebanyak 115 kasus, sedangkan pada tahun 2015, menurun menjadi 81 kasus, dengan rincian kekerasan fisik 67 kasus menjadi 35 kasus, kekerasan psikis 9 kasus menjadi 2 kasus, dan kekerasan seksual 39 kasus menjadi 32 kasus.

Asri menambahkan, selama ini ada 16 jejaring mitra dari P2TP2A mulai dari unsur Forpimda hingga SKPD, dan ormas ataupun LSM. Semuanya, lanjut Asri, bersinergi untuk penanganan terhadap korban kekerasan, konseling, rehabilitasi hingga pendampingan secara hukum.

Lebih jauh Asri menjelaskan, mengacu pada Perda Nomor 13 dan 19 Tahun 2013, tentang Perlindungan Anak dan Perempuan, tentu yang menjadi perhatian serius terkait kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak adalah orang tua.“Peran orang tua sangat penting untuk mengawasi pergaulan dan aktivitas anak.Terlebih, saat ini eranya globalisasi,” ujar ibu 2 orang anak ini.

Dia berharap, semoga ke depan P2TP2A punya kantor sendiri dan bisa meningkatkan kinerjanya secara maksimal. Selama ini, lanjutnya, P2TP2A masih nebeng. “ Kalau di daerah lain sudah punya kantor sendiri. Sebab, memang idealnya lembaga ini sudah menjadi badan sendiri, sehingga kerja bisa lebih fokus,” harapnya. (nul/hei)

comments powered by Disqus