Foto : Yayasan Wings Peduli dan pemerintah serta masyarakat gelar bersih Pantai Boom. (chusnul)

Aksi Bersih Pantai, Yayasan Wings Peduli Sasar Pantai Boom Tuban

Tubankab - Yayasan Wings Peduli menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Tuban menggelar aksi bersih Pantai Boom Tuban, Sabtu (09/12).

Aksi bersih pantai yang diikuti sedikitnya 400 peserta dari unsur OPD, TNI, Polri dan masyarakat umum itu menyasar sisi barat dan sisi timur Pantai Boom yang merupakan destinasi wisata pantai yang dikelola Pemkab Tuban.

Perwakilan Yayasan Wings Peduli, Oucky Hertanto kepada awak media mengatakan, Yayasan Wings Peduli berkolaborasi dengan Pemprov Jatim dan Pemkab Tuban melaksanakan aksi bersih Pantai Boom Tuban.

"Permasalahan sampah harus dibersihkan secara bersama-sama. Kami melihat Pantai Boom merupakan pusat pariwisata pantai di Tuban," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia tegaskan kelestariannya harus dijaga. Bukan hanya itu, penumpukan sampah di pantai bukan hanya pekerjaan rumah pemerintah, tapi harus disinergikan dengan berbagai pihak termasuk salah satunya Yayasan Wings Peduli.

"Kami mengajak partisipan dan relawan untuk bersih pantai ini. Kami harap kolaborasi ini terus berlanjut ke depan," harapnya.

Ia juga berharap, untuk menjaga lingkungan harus dimulai dari hal-hal kecil dan tidak boleh buang sampah sembarangan.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Jatim, Jempin Marbun menambahkan, aksi bersih pantai ini merupakan tindak lanjut program dari Gubernur Jatim dalam rangka memenuhi target Indeks Kualitas Air Laut 2023 di Jatim 82,7 persen.

"Namun, sementara saat ini masih 80, 8 persen. Dan ini merupakan upaya untuk memenuhi target tersebut," ujar Jempin.

Apalagi saat ini, timpal dia, berdasarkan aturan terbaru pengelolaan laut mulai dari 0 hingga 12 mil menjadi kewenangan Gubernur atau Pemprov Jatim.

"Yang sebelumnya dari 0 hingga 5 mil dikelola bupati atau pemkab, tapi oleh aturan terbaru diubah menjadi kewenangan gubernur atau pemprov," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan menegaskan, kegiatan seperti ini sebenarnya sudah rutin dilakukan oleh Pemkab Tuban.

"Kami sampaikan sampah di Tuban setiap harinya mencapai 503 ton. Padahal kemampuan TPA kami hanya sekitar 80 ton," bebernya.

Oleh sebab itu, pihaknya saat ini telah mengembangkan inovasi pembangunan pabrik pengelolaan sampah berbasis RDF (Refuse Derived Fuel).

"Namun sampah yang dari laut ini tidak bisa masuk RDF, sebab ada kandungan klorin yang tidak bisa diterima bidding industri. Sebab RDF harus bebas dari klorin," tegas Bambang.

Disampaikan, tingkat konsumsi sampah oleh masyarakat berdasarkan survei, saat ini di Tuban mencapai 0,45 kg, padahal sebelumnya yaitu 0,4 kg, artinya tingkat konsumsi masyarakat meningkat.

"Kegiatan ini juga sebagai edukasi kepada masyarakat, semoga ke depan ini dapat ditingkatkan lagi di tempat-tempat lain," pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus