Foto : Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat Kukuhkan 154 Guru Penggerak Kabupaten Tuban. (ica)

Buka Student Festival Week 2023 dan Kukuhkan Guru Penggerak, Ini Pesan Bupati Tuban

Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE membuka Student Festival Week 2023 dan Kukuhkan 154 Guru Penggerak Kabupaten Tuban di kawasan parkiran GOR Rangga Jaya Anoraga, Jumat (03/11).

Dalam kesempatan tersebut, di hadapan lebih dari 1.000 undangan yang terdiri dari para guru dan pegiat pendidikan dan literasi, Bupati Tuban menyampaikan, guru penggerak dan sekolah penggerak menjadi amunisi untuk menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Tuban.

Mas Lindra berpesan guru harus terus berinovasi, dan tidak boleh terjebak dalam zona nyaman. Menurutnya, para guru penggerak adalah contoh bahwa mereka telah menyelesaikan misi membuat inovasi untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Tuban.

“Fokus menjadi guru penggerak, adalah jawaban dari permasalahan yang ada di dunia pendidikan,” ungkapnya kepada reporter Diskominfo-SP. Saat ini, jumlah guru penggerak yang berasal dari swasta dan negeri hampir seimbang. 2022 guru penggerak dan sekolah penggerak didominasi oleh swasta, namun saat ini mayoritas sekolah negeri,” tambahnya. 

Lebih lanjut, Mas Lindra menyebutkan, kebijakan di bidang pendidikan memang dinamis, namun tidak bisa dipukul rata. Untuk itu, harus disesuaikan dengan keadaan yang ada di wilayah masing-masing. Hal ini menjadi tugas para guru penggerak, untuk membuat inovasi yang relevan dengan potensi daerah masing-masing.

“Saya kelompokkan menjadi sektor seperti pariwisata, teknologi pertanian, perikanan dan perhotelan. Di sana, mulai jenjang TK hingga perguruan tinggi yang mengarah ke program tersebut,” jelasnya. 

Ia juga mengingatkan, jika profesi guru memiliki tanggung jawab besar kepada masyarakat. Langkah kecil yang dilakukan saat ini, akan menentukan Tuban di masa mendatang. “Apakah kita mau melangkah atau jalan di tempat,” katanya dengan tegas.

Mas Bupati juga mengapresiasi para guru, yang telah membuat kumpulan cerita legenda daerah, yang berhasil memecahkan rekor MURI. Mas Lindra berharap, cerita yang ditulis, bisa menjadi bahan bacaan bagi siswa. Selain itu, juga menambah kemajuan literasi di Kabupaten Tuban. Cerita legenda yang ada di masyarakat bisa mengajarkan budi pekerti untuk para siswa.

“Apresiasi tinggi kepada para guru penulis legenda. Semoga ini menjadi pondasi kemajuan literasi di masyarakat kita, dimulai dari anak-anak yang diceritakan terus menerus,” tutupnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Abdul Rakhmad dalam laporannya mengatakan,  selain untuk merayakan Hari Jadi Tuban (HJT) ke-730, Student Festival Week 2023 adalah ajang tahunan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, yang merupakan ajang penguatan project profiling Pelajar Pancasila, berupa pameran hasil karya praktik, baik guru dan siswa selama program belajar di sekolah dalam bingkai kurikulum merdeka.

Acara ini dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan kreativitas, serta inovasi kompetisi para guru dan siswa mulai dari KB, TK, SD, SMP, dan pendidikan kesetaraan. Rangkaian kegiatan, diselenggarakan selama 5 hari mulai tanggal 3 sampai 7 November, dimulai hari ini pembukaan sekaligus pengukuhan guru penggerak angkatan 5 dan 7, launching program guru penggerak, serta dilakukan penyerahan rekor MURI untuk jumlah penulis cerita legenda terbanyak.

“631 penulis terlibat dalam pembuatan rekor MURI, yang dikemas melalui Tuban Sembada (Semarak Penulisan dan Pembacaan Cerita Legenda) dari guru di seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban,” katanya. 

Rakhmat  meneruskan, para guru penggerak ini diharapkan bisa menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi teladan dan agen transformasi yang mampu menggerakkan ekosistem pendidikan, serta mewujudkan profil Pelajar Pancasila. 

Adapun Guru penggerak yang dikukuhkan sebanyak 154 orang, jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK negeri maupun swasta. Diharapkan bisa menjadi inspirasi dan contoh bagi guru dan kepala sekolah lainnya.  Hingga saat ini, Tuban telah  memiliki 46 lembaga sekolah yang telah masuk dalam sekolah penggerak.

“TK ada 24 lembaga, SD 16 lembaga, dan SMP 6 lembaga,” sebut Rakmat.  

Seluruh rangkaian acara ini kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Balai Bahasa Jatim, Dewan Pendidikan. 

Turut hadir dalam agenda tersebut Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Kepala OPD, pimpinan BUMN/ BUMD, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Duta Baca Nasional Indonesia Gol A Gong, dan para guru penggerak.

Acara juga diramaikan dengan penampilan tari kolosal oleh siswa- siswi, para guru penggerak, serta stan pameran produk ciptaan siswa-siswi dan para guru dari seluruh sekolah. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus