Caption Foto : Bupati Tuban Fathul Huda saat berikan sambutan pada acara Halalbihalalyang diselenggarakan Diknas Tuban. (nurul)

Bupati Instruksikan Camat dan Kades Cari Data Anak Putus Sekolah, ini Alasannya

Tubankab - Bupati Tuban Fathul Huda mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban masih memiliki banyak pekerjaan rumah, di antaranya tentang wajib belajar 12 tahun.

“Kita sudah menerapkan wajib belajar 12 tahun, tapi hingga saat ini masih banyak anak lulusan SD dan SMP yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, ini ada apa,” kata bupati saat menghadiri acara Halalbihalal keluarga besar Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Jumat (13/07).  

Atas hal tersebut, bupati meminta agar Dinas Pendidikan bekerjasama dengan camat dan kepala desa untuk mengetahui penyebab hal tersebut. “Saya sudah instruksikan kepada camat dan kepala desa untuk mendata berapa jumlah anak yang putus sekolah dan apa alasannya, saya minta ini segera dilaksanakan dan muncul datanya,” tegas bupati.

Masih dalam acara yang sama, bupati juga menekankan, jika peningkatan kualitas pendidikan diawali dengan peningkatan kualitas guru. “Memajukan pendidikan, harus memajukan gurunya. Guru harus tingkatkan kapasitas lewat pelatihan atau sekolah formal,” kata bupati.

Ia menegaskan, Dinas Pendidikan harus memberikan laporan terkait materi apa saja yang dipelajari para guru ketika mengikuti pelatihan atau bimtek peningkatan kapasitas. “Banyak bimtek yang hanya formalitas, untuk itu saya minta kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan untuk memberikan saya laporan, apa saja materi bimtek yang dipelajari para guru ini,” jelas bupati.

Menurut bupati, peningkatan kualitas guru sangat penting, sebab guru menjadi kunci pokok dari mutu pendidikan. “Saya yakin, jika guru berkualitas akan menciptakan anak didik yang berkualitas pula. Jadi saya pesan agar guru selalu tingkatkan kapasitas,” kata bupati dua periode ini.

Bupati juga menambahkan, jika saat ini minat baca masyarakat Tuban masih rendah, baik orang tua, muda, maupun anak-anak. “Saya juga mengingatkan jika saat ini literasi di Tuban masih rendah, tingkat baca juga masih rendah,” kata bupati.

Ia melanjutkan, jika kewajiban untuk belajar bukan hanya untuk anak didik saja. Tetapi juga para guru. “Kebanyakan kita baca apa yang biasa kita baca dan kita pelajari, ini untuk para guru. Menurut saya ini kurang efektif, “ kata bupati.

Ia menilai jika guru harus melakukan observasi terlebih dahulu sebelum memberikan materi kepada para murid. “Banyak baca, dan mengobservasi, bagaimana agar ketika anak diberikan materi juga semangat untuk mempelajarinya,” jelentreh bupati.

Sementara itu, PLT Kepala Dinas Pendidikan Nur Hamid mengungkapkan, jika masih banyak yang harus diselesaikan Dinas Pendidikan. “Dinas Pendidikan sebagai OPD yang mengawal kualitas pendidikan serta kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM), dan itu tidak bisa dicapai tanpa komitmen dan peningkatan kinerja,” kata Hamid.

Terkait dengan peningkatan kualitas guru, Nur Hamid menjelaskan, jika pihaknya terus melakukan pelatihan guna meningkatkan kemampuan para guru. “Kami telah memulainya, karena kami sadar guru adalah uswah atau contoh bagi murid, jadi peningkatan mutu guru menjadi prioritas,” tegas Nur Hamid.

Hamid juga menjelaskan, jika saat ini pihaknya tengah membentuk Tim Penjamin Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD), yang berisi para pendidik senior, bersama dewan pendidikan Tuban dalam rangka memastikan berlangsungnya mutu pendidikan. “Tim ini dibentuk intinya untuk memastikan 8 standar pendidikan nasional bisa efektif dilaksanakan di Tuban,” terang Hamid.

Selain itu, mengedepankan pendidikan karakter di seluruh lingkungan Dinas Pendidikan juga menjadi salah satu fokus saat ini. “Dengan mewajibkan setiap sekolah memiliki latar belakang pendidikan penguatan karakter, kami harap pendidikan di Tuban tidak hanya mencetak generasi berkualitas, tetapi juga berkarakter dan berakhlak baik,” tutup Hamid. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus