Cuaca Ekstrem Ancam Jatim Termasuk Tuban, Ini Penjelasan BMKG Juanda
- 19 May 2025 18:40
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 22
Tubankab - BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban, pada periode 18 hingga 27 Mei 2025.
Hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang diprakirakan melanda sejumlah wilayah, yang berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, hingga jalan licin.
Kondisi ini terjadi meskipun sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki awal musim kemarau sebagaimana diinformasikan dalam prakiraan resmi Stasiun Klimatologi Jawa Timur. Namun, sebagian kecil wilayah masih berada dalam masa pancaroba atau peralihan musim, sehingga potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi. Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya pola belokan angin (shear line) di atas Laut Jawa yang menjadi salah satu faktor utama meningkatnya pembentukan awan hujan.
Selain itu, gangguan atmosfer berskala regional dan global berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang tekanan rendah (Low) juga diprakirakan melintas wilayah Jawa Timur dalam sepuluh hari ke depan. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya pertumbuhan awan-awan hujan secara signifikan.
Faktor lain yang turut memperparah situasi adalah kondisi atmosfer di wilayah Jawa Timur yang masih sangat lembap dari lapisan bawah hingga atas, serta tingkat kelabilan atmosfer yang cukup tinggi. Kombinasi kelembapan dan kelabilan ini mendukung pembentukan awan Cumulonimbus secara masif, yang dikenal sebagai awan pemicu hujan deras, petir, dan angin kencang dalam waktu singkat.
Wilayah yang diprediksi terdampak cuaca ekstrem ini meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Kediri, Kota Batu, Kabupaten Malang, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, mengikuti perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG, serta mengutamakan keselamatan sebagai langkah antisipatif menghadapi dinamika cuaca yang tidak menentu ini. (*/dadang bs/hei)