Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Timur, BMKG Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
- 13 April 2025 18:25
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 254
Tubankab - Masyarakat di wilayah Jawa Timur, termasuk Tuban, diminta untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi selama periode 13 hingga 19 April 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda dalam keterangannya, Minggu (13/04) mengingatkan bahwa kondisi ini dapat memicu sejumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.
BMKG menyebutkan, potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh berbagai faktor atmosfer yang tengah aktif. Di antaranya adalah pola pertemuan angin (konvergensi) yang terbentuk di wilayah Jawa Timur, gangguan gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin, kondisi atmosfer yang lembab dari lapisan bawah hingga atas, serta atmosfer yang labil. Situasi ini diperburuk oleh masa peralihan musim atau pancaroba yang tengah berlangsung yang dinamika cuacanya menjadi tidak menentu dan sulit diprediksi.
BMKG juga menggarisbawahi bahwa pertumbuhan awan-awan hujan, termasuk awan cumulonimbus, diperkirakan akan meningkat signifikan. Awan jenis ini dikenal berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang dan fenomena cuaca ekstrem lainnya seperti hujan es atau puting beliung.
Imbauan khusus diberikan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dan pengguna jalan, termasuk para pemudik. BMKG menyarankan agar tidak memaksakan perjalanan saat cuaca buruk melanda serta selalu mengutamakan keselamatan. Cuaca ekstrem tidak hanya membahayakan jiwa, tapi juga bisa mengganggu aktivitas harian dan kelancaran arus transportasi.
Wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem mencakup sebagian besar daerah di Jawa Timur, di antaranya Kota Blitar, Bondowoso, Nganjuk, Madiun, Jember, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, Kota Batu, Sampang, Kediri, Trenggalek, Mojokerto, Sidoarjo, Tuban, Bangkalan, Surabaya, Tulungagung, Banyuwangi, Lamongan, Lumajang, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Kabupaten Malang, Pasuruan, Gresik, Sumenep, dan Probolinggo.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diimbau untuk memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi BMKG Juanda atau citra radar cuaca WOFI. Informasi terkini juga dapat diakses melalui media sosial @infobmkgjuanda, layanan telepon 24 jam di (031) 8668989, serta WhatsApp di 0895800300011. BMKG menegaskan pentingnya kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi kondisi cuaca yang dapat berubah dengan cepat ini. (*/dadang bs/hei)