Di Awal Safari Ramadan, Bupati Singgung Pengentasan Kemiskinan
- 07 May 2019 17:44
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 931
Tubankab - Pemkab Tuban kembali menggelar Safari Ramadan bersama Bupati Tuban dan Wabup tahun 1440 H/ 2019 M. Balai Desa Ngrojo, Kecamatan Bangilan menjadi lokasi pertama diadakannya Tilik Desa tahun 2019, Selasa (07/05). Turut hadir pada kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten, Kasdim 0811, Kepala Kemenag Tuban dan sejumlah pimpinan OPD, Camat Bangilan dan Senori.
Mengawali sambutannya, Bupati Tuban menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara Pemilu dan masyarakat Bangilan yang telah berpartisipasi dalam Pemilu Serentak. Pada tahun ini, angka partisipasi di Kabupaten Tuban mencapai 81 persen. Angka tersebut melebihi target KPU Tuban yang hanya 77 persen.
Bupati Tuban menyatakan, tema Safari Ramadan Tilik Desa tahun ini adalah Penanganan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pada tahun 2018, jumlah masyarakat miskin mengalami penurunan sebesar 17.460 orang (1,56 persen). Dengan kata lain jumlah masyarakat kemiskinan pada 2018 sebesar 178.640 atau 15,31 persen.
“Ditargetkan pada 2021 angka kemiskinan dapat ditekan hingga 12,50 persen,” ungkapnya.
Guna mengatasi kemiskinan di masyarakat, Pemkab Tuban telah melaksanakan berbagai program dengan memaksimalkan berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD, Baznas dan CSR perusahaan.
Program penanganan kemiskinan yang bersumber dari APBN, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Sampai dengan 2019, jumlah penerima sebanyak 57.919 keluarga. Adapun untuk kecamatan Bangilan sebanyak 2.218 keluarga dan Senori 2.712 keluarga.
Selanjutnya, program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) merupakan bantuan berbentuk beras dan atau telur senilai Rp.110.000,- per KPM per bulan. Adapun penerima BPNT tahun 2018 di Kecamatan Bangilan sebanyak 3.447 KPM dan Senori sebanyak 4.367 KPM.
“Jika masih ada masyarakat miskin yang belum dapat, segera laporkan ke Kades dan camat,” tegas bupati.
Sedangkan program pengentasan kemiskinan yang bersumber dari APBD Kabupaten Tuban, antara lain rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan infrastruktur air bersih (di Kecamatan Bangilan berupa HIPPAM Tirto Wijoyo Desa Sidotentrem), pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur air limbah, dan bantuan pangan siap saji (rantangan), serta santunan.
Pada program Rehab RTLH, sebanyak 15 unit rumah di Kecamatan Bangilan dan 16 unit rumah di Kecamatan Senori mengalami pemugaran. Untuk pembangunan infrastruktur air limbah di Kecamatan Bangilan berlokasi di Yayasan Pendidikan Assalam (Ponpes Assalam) dan Kecamatan Senori dikelola Kelompok Masyarakat Peduli Sanitasi dan Lingkungan (Komsal) Desa Sendang.
Lebih lanjut, Bupati Huda juga menyampikan bantuan pangan siap saji dikirimkan 2 kali per hari untuk fakir miskin sebatang kara. Sampai saat ini, masih pada Kecamatan Tuban, Semanding, Merakurak dan Palang.
“Ke depannya, akan diperluas sesuai dengan anggaran APBD,” terangnya. Sedangkan, program santunan kepada keluarga miskin pada 2018 mencapai Rp 6,1 miliar untuk 3.438 KK dan untuk 2019 sebesar Rp 5,7 miliar untuk 3.200 KK.
Bupati yang juga alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini mengungkapkan program pengentasan kemiskinan yang melibatkan Baznas Tuban, antara lain Program Makanan Siap Saji kepada 222 duafa sebatang kara yang tersebar di 10 kecamatan, Santunan Fakir-Miskin dan Yatim-Piatu (Samiktu) yang pada 2019 dialokasikan sebesar Rp 3,1 miliar, Beasiswa Bagi Siswa/Siswi Miskin Potensial (Be-Spesial) yang pada 2019 dialokasikan sebesar Rp 1 miliar.
Selanjutnya program Bantuan Rehabilitasi Rumah Warga Miskin (Bertuwah) pada 2019 dialokasikan sebesar Rp 675 juta, Bantuan Masyarakat Miskin Produktif (Banmaspro) pada 2019 dialokasikan sebesar Rp 730 juta, dan Program Pengobatan / Kesehatan Keluarga Miskin pada 2019 dialokasikan sebesar Rp 710 juta.
Di samping itu, orang nomor satu di Kabupaten Tuban ini menekankan bahwa pengentasan kemiskinan juga perlu melibatkan perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan di Kabupaten Tuban diharuskan mengalokasikan anggaran untuk program CSR yang berkaitan pemberdayaan masyarakat, bantuan sosial, bantuan pendidikan, pengembangan pertanian dan peternakan, kesehatan dan sanitasi serta sarana infrastruktur.
“Selain itu, Kepala Desa di Kabupaten Tuban telah menandatangani Pakta Integritas untuk mengentas Kemiskinan bersama-sama,” imbuh bupati.
Terkait dengan program pemberdayaan masyarakat, bupati menjelaskan bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di 2019 mengalami kenaikan. ADD untuk kecamatan Bangilan mengalami kenaikan Rp. 243.490.000 atau 4,54 persen menjadi Rp. 5.602.626.000. Sementara DD Kecamatan Bangilan naik sebesar Rp. 1.451.364.000 atau 14,38 persen menjadi Rp. 11.543.262.000.
Kenaikan ADD dan DD juga diperoleh Kecamatan Senori dengan rincian: ADD naik sebesar Rp. 330.696.000 atau 7,32 persen menjadi Rp. 4.847.814.000, sementara DD naik sebesar Rp. 929.090.000 atau 9,86 persen menjadi Rp. 10.350.269.000.
Sedangkan program pemberdayaan masyarakat yang bersumber dari APBD Kabupaten Tuban, antara lain peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dasar yang meliputi MI sebanyak 249 lembaga di 2018-2019, TPQ sebanyak 238 lembaga, serta penyelenggaraan munaqosah bekerjasama dengan BKPRMI di mana ijazah (syahadahnya) diberikan nilai yang cukup tinggi dalam proses seleksi penerimaan siswa baru di tingkat SLTP.
Bupati dua periode ini juga menyoroti peningkatan pelayanan publik dan kesehatan masyarakat.Berdasarkan hasil kunjungan bupati di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik mencapai nilai rata-rata 80,5 dengan kategori BAIK.
Di bidang administrasi kependudukan juga terus mengalami peningkatan. Inovasi pelayanan berupa Jadek (Jauh Tapi Dekat) pada 2019 telah diterapkan di 86 desa (27,6 persen) yang tersebar di 17 kecamatan. Guna memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tuban juga melaksanakan pelayanan langsung kepada masyarakat antara lain pelayanan keliling 20 kecamatan; massal mandiri berdasarkan usulan dari kepala desa, dan pelayanan di sekolah.
Mengakhiri sambutannya, bupati mengajak masyarakat untuk senantiasa hidup rukun, saling mencintai.
“Mencintai tanpa batas, tanpa memandang perbedaan,” serunya. Selain itu, saling menjaga kondusivitas antarwarga dan jangan sampai terpecah belah.
Pada kesempatan ini, bupati dan Wabup menyerahkan sejumlah penghargaan, antara lain kepada pemerintah desa atas komitmen pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan melalui APBDes; penghargaan pada penyelenggara TPQ dengan nilai rata-rata tertinggi pada Munaqosah 2019; dan penghargaan kepada penggerak UKM dan IKM.
Penghargaan juga diberikan pada komunitas Informasi Seputar Bangilan Tuban (ISBAT), bantuan paket sembako kepada masyarakat sekitar dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Semen Indonesia, Solusi Bangun Indonesia, Bank Jatim, serta perusahaan lainnya di Kabupaten Tuban. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center