SMAN 1 Soko Hadirkan Inovasi Kewirausahaan Siswa di Era Digital, Ini Namanya
- 05 July 2025 18:19
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 49
Tubankab — SMAN 1 Soko kembali mencetak sejarah baru dalam dunia pendidikan dengan meresmikan DT Mart (Double Track Mart) Lestari, unit kewirausahaan siswa berbasis digital dan kreatif.
Peresmian ini menjadi simbol nyata komitmen sekolah dalam mengintegrasikan pendidikan vokasional dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia kerja.
Momen penting ini ditandai dengan pengguntingan pita melati oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M., yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan program kewirausahaan siswa.
Dalam sambutannya, Aries Agung menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan SMAN 1 Soko. Ia menegaskan bahwa program Double Track bukan sekadar pelengkap, melainkan langkah strategis untuk membekali siswa dengan keterampilan vokasional yang aplikatif di samping pencapaian akademik. “Inovasi seperti ini harus terus didorong karena menjadi bukti bahwa pendidikan bisa adaptif terhadap kebutuhan zaman,” ujarnya, Sabtu (05/07).
Usai peresmian, Kepala Dinas meninjau langsung sejumlah unit unggulan hasil program Double Track, mulai dari stan tata boga yang menyajikan aneka makanan sehat olahan siswa, hingga Cafe Double Track yang mengusung suasana profesional sebagai ruang praktik kuliner. Tak kalah menarik, kunjungan juga dilakukan ke DT Mart yang sudah menerapkan sistem transaksi digital berbasis QRIS—menandai kesiapan siswa menghadapi transformasi ekonomi digital.
Mengisi salah satu sesi unggulan, mantan Kepala BPSDM Jatim itu turut hadir sebagai narasumber dalam podcast “Jendela DT” bersama Kabid Pembinaan Pendidikan SMA, Suhartatik, S.Pd., M.Psi, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro, Hidayat Rahman, S.Pd., M.M. Diskusi hangat itu menggali pentingnya sinergi antara pendidikan formal dan pengembangan keterampilan kewirausahaan sebagai pilar kemandirian generasi muda.
Kunjungan dilanjutkan ke ruang unit produksi kreatif yang menjadi wadah ekspresi siswa dari berbagai jurusan. Di jurusan tata rias, siswa menunjukkan keterampilan mereka dalam layanan nail art dan make-up. Sementara dari tata boga, produk andalan seperti rendang, kue lumpur, keripik pisang, hingga makanan kering ditampilkan dengan kemasan profesional. Jurusan multimedia dan desain grafis juga tidak ketinggalan, menampilkan hasil produksi seperti kaos, pin, tumbler, dan dokumentasi video.
Selain menyoroti aspek program dan inovasi, pria murah senyum itu juga menyampaikan apresiasi terhadap lingkungan sekolah yang bersih, tertata, dan asri. Ia menilai suasana tersebut mencerminkan budaya kerja disiplin yang mendukung iklim belajar mengajar yang kondusif.
Menutup kunjungannya, Aries Agung memberikan pesan inspiratif kepada seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMAN 1 Soko. Ia menekankan pentingnya menjaga dan menumbuhkan tiga kunci utama dalam kemajuan pendidikan : Inovasi, Kreativitas, dan Inisiatif. “Ketiga kunci ini harus menjadi napas dalam setiap langkah pendidikan kita. SMAN 1 Soko telah menunjukkan bahwa sekolah bisa menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan generasi muda,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Soko, Sumarni, S.P., M.Pd., menyampaikan harapannya agar program Double Track terus dikembangkan sebagai bekal keterampilan dan jiwa wirausaha siswa. Menurutnya, lulusan tidak hanya harus siap melanjutkan pendidikan tinggi, tetapi juga mampu mandiri dan kompetitif dalam dunia kerja maupun wirausaha.
Peresmian DT Mart Lestari bukan sekadar seremoni, namun menjadi tonggak penting bahwa pendidikan menengah kini dapat berdiri tegak sebagai ruang pembentukan karakter, keterampilan, dan kemandirian generasi penerus bangsa. (dadang bs/hei)