Foto : Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban saat bentuk 17 SSK. (ist)

Dinkes P2KB Tuban Kembali Bentuk 17 SSK, Ini Tujuannya

Tubankab-Setelah berhasil mewujudkan 16 (enam) Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) pada kurun waktu 2023-2024, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban kembali meningkatkan program tersebut dengan membentuk 17 SSK tambahan. 

Kegiatan tersebut dihelat di aula kantor dinas setempat, Selasa (25/02).

Hadir dalam pembentukan SSK tersebut, kepala sekolah dari 12 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang baru dibentuk SSK pada tahun 2025.

Kepala Dinkes P2KB Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyampaikan pembentukan SSK ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, KB dan Sistem Informasi Keluarga. Tujuan Program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah untuk meningkatkan kualitas peserta didik, khususnya pada bidang kependudukan.

”Supaya mereka juga siap menghadapi tantangan yang cukup berat di masa yang akan datang. Juga dalam upaya menghadapi era bonus demografi secara bijak dengan pendidikan kependudukan pada generasi mudanya, utamanya siswa di sekolah agar mereka menyadari persoalan yang akan dihadapi di era mendatang,” ungkapnya.

Terkait permasalahan yang dimaksud, tambahnya, antara lain rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar penduduk dan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang memicu pengangguran. Selain itu, banyaknya persoalan yang dihadapi remaja terkait pergaulan bebas, pernikahan dini, penyalahgunaan Napza, kenakalan remaja dan masalah kesehatan mental.

Berdasarkan penjelasan Esti Surahmi, tahun 2023, di Kabupaten Tuban sudah terbentuk 6 SSK, yaitu SMPN 1 Tuban, SMPN 1 Kerek, SMPN 2 Kerek, SMPN 1 Montong, SMPN 1 Grabagan, SMPN 2 Grabagan. Sedangkan, tahun 2024, dibentuk 10 SSK, meliputi SMPN 2 Tuban, SMPN 5 Tuban, SMPN 6 Tuban, SMPN 1 Palang, SMPN 2 Palang, SMPN 1 Merakurak, SMPN 1 Plumpang, SMPN 1 Rengel, SMPN 1 Soko, SMPN 1 Semanding.

Sementara itu, 17 SSK yang akan dibentuk pada tahun 2025 ini, antara lain SMPN 1 Kenduruan, SMPN 1 Bangilan, SMPN 1 Senori, SMPN 1 Singgahan, SMPN 1 Parengan, SMPN 1 Widang, SMPN 1 Jenu, SMPN 3 Tuban, SMPN 1 Tambakboyo, SMPN 1 Jatirogo, SMPN 1 Bancar, dan SMP Techno Insan Kamil. Selebihnya pada jenjang SMA/SMK, yakni SMAN 1 Tuban, SMAN 2 Tuban, SMAN 3 Tuban, SMKN 1 Tuban, dan SMKN Manbail Futuh Jenu.

Pada kesempatan tersebut, Pengawas Sekolah Ahli Madya Rumpun SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Tri Haryanto, S.Pd, M.Pd., menyampaikan materi tentang program SSK dan pendanaan di satuan pendidikan SMP. Kemudian, Kepala  SMA Negeri 1 Tapen, Bondowoso, Holifah Nur Azizah, S.Pd., M.Pd., menerangkan tentang pengintegrasian materi SSK ke dalam mata pelajaran sekolah dalam menghadapi era digital generasi modern.

Lebih lanjut, dua narasumber lainnya berasal dari (Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, yaitu Dr. Untung Kuzairi, M.Kes., yang menjelaskan tentang optimalisasi SSK dalam menghadapi tantangan global dan pencegahan stunting. Selebihnya, materi tentang penggerakan dan pengorganisasian SSK di tingkat kabupaten dalam upaya pembangunan keluarga, kependudukan, dan Keluarga Berencana disampaikan oleh Sri Widayati, S.Sos. 

Esti Surahmi berharap, program tersebut dapat secara signifikan mengurangi terjadinya angka pernikahan dini serta memberikan pengetahuan kepada peserta didik agar punya kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan di lingkungannya. Salah satunya, berkaitan dengan tingkat pengangguran yang ada. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus