Dispersip Tuban Gelar Warasmas
- 25 September 2018 14:28
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 899
Tubankab - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tuban, menggelar Wisata Arsip Anak Sekolah dan Masyarakat (Warasmas), Selasa (25/09).
Kegiatan yang berlangsung di Warasmas Galeri Dispersip Tuban ini, dihadiri sekitar 40 siswa dan siswi yang masing-masing berasal dari SMA Al-Huda Boarding School dan SMP Bina Anak Sholeh (BAS) Kecamatan Tuban.
Kepala Dispersip Tuban, Joko Prijono mengatakan bahwa Warasmas ini adalah kegiatan terakhir dari rangkaian Warasmas lainnya. Warasmas, lanjut Joko, merupakan program inovasi Dispersip Kabupaten Tuban, yang mulai di-launching pertama kali pada 23 Mei tahun 2017 silam. “Setiap tahun, kita adakan sepuluh kali kunjungan Warasmas,” jelas Joko.
Melalui program ini, pihaknya mencoba untuk memasyarakatkan tentang pentingnya arsip kepada generasi yang akan datang, yakni mulai anak usia pelajar tingkat SLTP ataupun SLTA, termasuk masyarakat umum. “Minimal, dari mulai SMP sudah kita beri pemahaman tentang pentingnya arsip,” terangnya.
Dengan kegiatan ini, disampaikan Joko, paling tidak generasi muda tersebut, dapat megetahui tentang pentingnya arsip, yakni minimal bisa mengelola arsipnya secara pribadi, keluarga, dan sebagainya. Sehingga, lanjut Joko, pada saat membutuhkan arsip untuk kepentingannya sendiri, akan cepat dan mudah untuk dicari.
Di galeri Warasmas tersebut, para peserta akan disuguhkan film dokumenter perjuangan tempo dulu, film aktivitas Dispersip, pemberian sosialisasi pemahaman tentang arsip, dan diajak untuk melihat-lihat terkait dengan visualisasi foto-foto Tuban tempo dulu hingga sekarang.
Selama diadakannya Warasmas ini, Joko mengaku, respon dari siswa maupun masyarakat, sangat postif. Sehingga ke depan, lanjut Joko, kegiatan seperti program Warasmas ini perlu dikembangkan secara terus menerus.
Pihaknya mengaku juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban, yakni dengan mengajak peserta untuk berkunjung ke Museum Kambang Putih. Hal tersebut, lanjut Joko, dikarenakan museum merupakan dokumen tempo dulu berupa fisik. “Dan ini merupakan rangkaian kegiatan Warasmas,” ucapnya.
Ia berharap, dari kegiatan ini para peserta dapat memahami tentang pentingnya kearsipan, sehingga, minimal arsip pribadi, keluarga, dan sebagainya, bisa menjadi perhatian bagi masing-masing individu untuk dikelola dengan baik.
Selain itu, dikarenakan sudah mengetahui pemahaman tentang kearsipan ini, para peserta yang rumahnya mungkin rawan dengan bencana dan sebagainya, saat ini diharapkan sudah mulai menata arsip yang penting untuk dikelola dan disimpan dengan baik. “Sehingga, jangan sampai ketika terjadi musibah, seperti kebakaran, banjir, dan sebagainya, arsip menjadi rusak dan tidak bisa dibaca sebagai dokumen arsip,” tutup Joko. (tauviqurrahman/hei).