Foto : Tangkapan layar kondisi gempa yang terjadi di wilayah Bojonegoro. (BMKG).

Gempa di Bojonegoro Terasa Hingga Tuban, Ini Penjelasan BMKG dan BPBD Tuban

Tubankab - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, menginformasikan bahwa gempa bumi berkekuatan M4,0 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Bojonegoro pada Senin (12/06) sekitar pukul 08.04 WIB, juga terasa di wilayah selatan Kabupaten Tuban, yaitu di Kecamatan Rengel dan Parengan.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter dengan magnitudo M4,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,11° LS ; 111,85° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km Barat Laut Bojonegoro, Jawa Timur pada kedalaman 7 km.

Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama mengungkapkan, kejadian dan parameter gempa bumi  tersebut mengakibatkan wilayah Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya diguncang gempa tektonik.

“Selain wilayah Tuban, gempa juga dirasakan di beberapa daerah di Kabupaten Bojonegoro, yakni Kecamatan Leran, Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Trucuk,’’ kata Zem Irianto Padama kepada awak media, Senin (12/06).

Adapun, terang Zem, jenis gempa bumi ini dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Dampak gempa bumi berdasarkan hasil permodelan peta guncangan (shake map), menurut Zem, gempa bumi yang dirasakan di Bojonegoro dan Tuban berskala intensitas II–III MMI, yaitu terasa getaran nyata seperti ada truck yang melintas.

Ditambahkan Zem, hingga saat ini, pukul 08.25 WIB, hasil dari monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan atau after shock.

Lebih lanjut, hingga saat ini pihaknya juga belum menerima adanya laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Pihaknya masih menunggu laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), maupun TNI/Polri dan instansi yang terkait yang berada di dekat lokasi kejadian.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Masyarakat perlu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,’’ imbaunya.

Ia juga meminta masyarakat supaya meng-update informasi dari laman resmi BMKG dan sumber terpercaya lainnya. Sehingga tidak terjadi disinformasi yang dapat menyebabkan kekhawatiran berlebihan bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tuban Sudarmaji menginformasi, getaran gempa Bojonegoro juga terasa di beberapa wilayah di Kabupaten Tuban. Getaran gempa yang terasa di Kabupaten Tuban rata-rata berkekuatan 2 magnitudo, yang dirasakan di beberapa kecamatan, khususnya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro, seperti Kecamatan Parengan, Soko, dan Rengel. Selain itu, sebagian masyarakat Kecamatan Singgahan dan Semanding juga mengaku merasakan getaran gempa.

“Memang sangat tipis, seperti getaran saat truk tronton lewat,” ungkapnya pada awak media.

Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan bangunan yang ditimbulkan akibat gempa. Sudarmaji menegaskan, pihaknya terus menghimpun infromasi terkini tentang potesi adanya kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. (achmad choirudin/nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus