Golongan Pelajar Menjadi Pemakai Narkoba Terbesar Kedua Setelah Pekerja
- 02 October 2018 16:58
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 719
Tubankab - Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan (P2N) pada BNN Provinsi AKBP Ria Damayanti menyampaikan, jika kaum pelajar menempati posisi kedua pemakai narkoba setelah kaum pekerja.
Hal tersebut disampaikan AKBP Ria Damayanti dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) dan Launching Kurikulum Pendidikan P4GN di Pendapa Krida Manunggal Tuban, Selasa (02/10).
Ria menerangkan, menurut data dari BNNP Jawa Timur terdapat 663 ribu orang, dengan kurun usia antara 10 sampai 59 tahun yang ditangkap oleh polisi, BNNP, dan yang telah secara suka rela mau menerima rehabilitasi. "Dari angka tersebut, persentase pekerja sebanyak 50,34 persen, pelajar di posisi kedua dengan jumlah 27,27 persen, dan 22,34 persen adalah masyarakat tidak bekerja," kata Ria.
Ia menegaskan, angka tersebut hanyalah yang muncul kepermukaan. "Ini seperti fenomena gunung es," tuturnya.
Strategi pemberantasan yang dilakukan oleh BNNP, sambung Ria, adalah dengan pelaksanaan seimbang melalui demand reduction, seperti sosialisasi baik secara langsung ataupun sosial media, deteksi dini mandiri, juga salah satunya memasukkan kurikulum terintegrasi pendidikan P4GN dalam kurikulum sekolah. "Untuk demand reduction, selain sosialisasi dan memasukkan kurikulum terintegrasi P4GN, pelaksanaan tes urine mandiri juga masuk di sini," terangnya.
Sementara untuk supply reduction, imbuh Ria, seperti langkah memutus mata rantai narkotika serta menyita aset hasil kejahatan narkotika. "Tugas-tugas inilah yang kami lakukan mulai dari BNN, BNNP, hingga tingkat BNNK," tegas Ria.
Dalam kesempatan tersebut, Ria juga mengatakan jika dulu Indonesia dikenal sebagai transit untuk narkoba, tetapi saat ini telah berubah menjadi laboratorium narkoba. "Seperti sabu dulunya berbentuk kristal dan tepung, sekarang menurut hasil penangkapan sabu di Indonesia telah berubah bentuk menjadi cair," kata Ria.
Masih jelas Ria, saat ini sasaran pun, telah beralih ke anak-anak melalui modus yang tidak bisa terduga. Oleh karena itu, semua elemen perlu bersinergi untuk langkah pemberantasan narkoba ini.
Ria juga menambahkan, pihaknya berterimakasih, atas telah dijalinnya MoU antara BNNK dengan Pemkab Tuban, mengenai penerapan kurikulum terintegrasi dengan P4GN. "Kami sangat senang, Pemkab Tuban telah mengizinkan dengan menandatangani MOU tersebut. Kami harap sinergi kita dalam pemberantasan narkoba ini bisa lebih solid, untuk masa depan anak-anak Indonesia," pungkasnya. (nurul jamilah/hei)