Hari Pertama MPLS Ramah di SMKN 1 Tuban Tanamkan Karakter dan Semangat Belajar
- 14 July 2025 18:05
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 60
Tubankab – Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 1 Tuban tahun ajaran 2025/2026 dimulai dengan pendekatan edukatif dan tanpa perpeloncoan. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (14/07) ini dibuka secara daring oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai. Dalam sambutannya, Kadisdik Provinsi Jawa Timur menekankan pentingnya MPLS sebagai sarana penanaman karakter dan semangat belajar sejak awal memasuki jenjang pendidikan menengah.
“MPLS harus mencerminkan nilai-nilai positif. Tidak boleh lagi ada praktik kekerasan. Siswa perlu diajak mengenal lingkungan sekolah dengan pendekatan yang membangun semangat dan rasa cinta terhadap dunia pendidikan,” ujar Aries dikutip dalam tayangan langsung kanal YouTube Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Selaras dengan arahan tersebut, SMKN 1 Tuban menyajikan rangkaian kegiatan MPLS dengan pendekatan interaktif dan mendidik. Kepala SMKN 1 Tuban, Sucipto, S.Pd., MM, menegaskan bahwa MPLS menjadi pintu awal siswa memahami dunia baru dan menyiapkan langkah untuk masa depan.
“Melalui MPLS, siswa dibekali untuk mengenali serta mencintai sekolahnya. Harapannya, mereka tumbuh menjadi pribadi yang siap melanjutkan kuliah, bekerja, atau menjadi wirausahawan,” kata Sucipto.
Tak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian, sekolah juga menyerahkan bantuan berupa 20 stel seragam bagi siswa kurang mampu. Menurut Sucipto, lingkungan sekolah yang nyaman akan menumbuhkan empati dan rasa keadilan dalam mendapatkan hak belajar yang setara. “MPLS bukan sekadar orientasi, tapi pengalaman berharga yang akan membentuk karakter siswa,” tambahnya.
Sebagai informasi, selain MPLS, SMKN 1 Tuban turut mencatat pencapaian positif lulusan tahun ajaran 2024/2025. Dari 663 lulusan, sebanyak 30 persen telah diterima bekerja, 25,2 persen melanjutkan ke perguruan tinggi, dan 2,6 persen memilih jalur wirausaha. Data ini mencerminkan keberhasilan sekolah dalam mencetak generasi BMW (Bekerja, Melanjutkan kuliah, dan Wirausaha). (yavid rp/hei)