Foto : Kepala Bappeda Jatim, Ir. Mohammad Yasin (berkacamata) saat berikan sejumlah arahan. (agus)

Ini Arahan Kepala Bappeda Jatim terkait RPJPD dan RKPD

Tubankab - Kepala Bappeda Jatim, Ir. Mohammad Yasin, M.Si., memberikan sejumlah arahan terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 Kabupaten Tuban. 

Hal tersebut disampaikannya saat Pemkab Tuban menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP),  di ruang RH Ronggolawe Setda Tuban, Selasa (16/01).

Hadir pula pada kesempatan ini Kepala Bakorwil Bojonegoro, Dr. Agung Subagyo, S.STP., M.Si., dan Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si. Kegiatan ini diikuti, pimpinan OPD, camat, perwakilan organisasi kepemudaan dan masyarakat, organisasi profesi dan sosial di Kabupaten Tuban. 

Pada penyusunan RPJPD 2025-2045 Kabupaten Tuban, Mohammad Yasin mengatakan perlu adanya penyelarasan antara program Pemkab Tuban dengan visi pemerintah pusat, yaitu Menuju Indonesia Emas 2045, Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. Di samping itu, selaras dengan visi Jawa Timur 2045, yaitu Jawa Timur Berdaya Saing Global, Makmur, Sejahtera, Berakhlak, dan Berkelanjutan. 

“Selain itu, juga berpedoman pada RPJPN dan RPJPD Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.

Mohammad Yasin menjelaskan sejumlah sasaran pokok RPJPN dan RPJPD Jawa Timur. Pertama, pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran. Kedua, peningkatan produktivitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) seiring kualitas hidup meningkat. Ketiga, ketimpangan dan kesenjangan antarwilayah dapat diturunkan. 

Terkait dengan penyusunan RKPD Kabupaten Tuban 2025, Mohammad Yasin menerangkan Kabupaten Tuban termasuk koridor maritim dan logistik dalam peta kawasan percepatan ekonomi provinsi Jawa Timur. Salah satu program pembangunan yang diprioritaskan pada koridor tersebut berupa rencana pembangunan tol Demak-Tuban. “Kondisi tersebut harus menjadi perhatian mengingat Kabupaten Tuban memiliki garis pantai yang cukup panjang di wilayah Pantai Utara Jawa,” jelasnya.

Mohammad Yasin menerangkan pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Tuban sebagai lokasi pembangunan Kilang Minyak Tuban yang merupakan Proyek Strategis Nasional. Selain itu, pada Perpres 80/2019 tentang Prioritas Percepatan Pembangunan Kawasan, terdapat 2 proyek nasional yang dikerjakan di Kabupaten Tuban. Yaitu pembangunan jalan lingkar Tuban dan pengendalian banjir Bengawan Solo Hilir. Ditargetkan kedua proyek tersebut dapat selesai di tahun 2024.

Lebih lanjut, Pemkab Tuban diharapkan menetapkan langkah strategis untuk mengatasi angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, ketimpangan pendapatan, dan peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM). Keempat hal tersebut perlu mendapat atensi mengingat nilainya masih di bawah rata-rata provinsi Jawa Timur.

Kepala Bappeda Jatim memberikan apresiasi kepada Pemkab Tuban atas keberhasilannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bahkan menempati peringkat pertama di Jawa Timur. Tercatat, Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban di tahun 2022 mencapai 8,88 persen. Angka tersebut melebihi pertumbuhan rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 5,34 dan rata-rata nasional sebesar 5,31. 

“Kendati demikian, perlu dilakukan kajian lebih lanjut perihal dampak pertumbuhan ekonomi terhadap ekonomi inklusif yang dirasakan masyarakat,” tandasnya. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus