JATAH PUPUK PETANI MENINGKAT, TAPI.....
- 15 February 2018 14:32
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 402
Tubankab - Alokasi pupuk untuk Kabupaten Tuban di 2018 ini mengalami peningkatan. Jika di 2017 Tuban mendapatkan jatah 128.860 ton, tahun ini bertambah hingga mencapai 130.628 ton.
Penyuluh Pertanian Madya pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban Supriono mengatakan, jika dibandingkan tahun lalu, jatah pupuk untuk tahun ini sudah cukup lumayan. “Ya lumayan bertambah, tapi jumlah itu hanya dapat mencukupi 35 persen kebutuhan pupuk kita,” kata Supriono ketika ditemui wartawan di kantornya, Kamis (15/02).
Pihaknya tidak bisa menjamin apakah ketersediaan pupuk masih bisa ditambah untuk tahun ini. Tetapi ia meyakinkan, negosiasi dan pengajuan tambahan pupuk pasti akan dilakukan.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, lanjut Supriono, mengajak petani untuk beralih ke pemakaian pupuk organik. “Kami mengimbau agar para petani tidak tergantung dengan pupuk anorganik,” jelasnya.
Menurut Supriono, selain memang jumlahnya yang terbatas, fakta bahwa tingkat kesuburan tanah persawahan Tuban telah mengalami degradasi unsur organik. Kondisi kesuburan organik tanah sawah Kabupaten Tuban hanya tinggal 1,5 sampai 2 persen. Padahal, minimal kandungan tanah organik bisa ditanami tanaman pangan, seperti padi, harus memiliki kadar organik sebanyak 5 persen.
“Kondisi tanah sawah organik kita sudah jauh dari standar karena kebanyakan pemakaian pupuk anorganik. Makanya, kami berharap petani kembali melirik pupuk organik, dan tidak bergantung sepenuhnya dengan pupuk anorganik,” jelentrehnya.
Diketahui, saat ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tengah mengembangkan pupuk organik cair (POC) dengan pembagian kelompok kerja di seluruh kecamatan. Program ini memulai pengkajian sejak 2017 lalu.
POC yang dimaksud adalah pengelolaan limbah ternak berupa urine yang diolah menjadi POC siap pakai. Awalnya, percobaan dilakukan di 5 kecamatan dengan jumlah 10 unit, dan menunjukan hasil yang signifikan.“ Saat ini, program telah menunjukkan perkembangan pesat, sehingga bertambah menjadi 50 unit, dan telah tersebar di 20 kecamatan,” terangnya.
Supriono mengungkapkan, pengembangan program POC akan dipusatkan di tiga kecamatan, yaitu Senori, Kerek dan Bangilan. Sebab, saat ini POC yang dikelola secara berkelompok di tiga kecamatan tersebut sudah bisa melayani pesanan dari luar daerah.
Diharapkannya, dalam jangka pendek program tersebut dapat mencukupi kebutuhan pupuk per kelompok petani, atau individu. Untuk jangka panjang, pihaknya menginginkan agar petani lebih melirik POC. “Kami harap, petani mau menerapkannya. Di samping mengurangi kebutuhan pupuk dari pemerintah, program ini juga dapat memperbaiki kesuburan tanah sawah di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)