Mantan Buruh Pabrik, Sukses Produksi Camilan Tradisional
- 24 December 2024 14:33
- Yolency
- Umum,
- 46
Tubankab – Berbekal ketekunan dan semangat pantang menyerah, Dewi Sangadah, seorang ibu rumah tangga sekaligus mantan buruh pabrik asal Desa Ngrayung, Kecamatan Plumpang, kini sukses merintis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bernama ‘Satya Food’. Diketahui, UMKM ini memproduksi berbagai camilan tradisional berkualitas yang semakin diminati masyarakat.
Diceritakan Dewi Sangadah, UMKM besutannya menawarkan beragam produk seperti keripik tempe, keripik sukun, keripik singkong, keripik pisang, kemplang, keripik talas atau keripik mbote, hingga kacang bawang. Produk-produk buatannya itu selanjutnya dijual dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kemasan. Tak hanya dibandrol dengan harga yang terjangkau, produk-produk tersebut juga dibuat dari bahan-bahan lokal berkualitas yang diperoleh di pasar tradisional sekitar Plumpang.
“Untuk bahan baku, kami ambilnya di lokal-lokal saja, seperti Pasar Plumpang dan petani sekitar,” ujar Dewi, Selasa (24/12).
Diceritakan Dewi, perjalanan menuju kesuksesan ini tidak selalu mudah. Dewi memulai usahanya dengan mencoba berbagai resep yang ia pelajari secara otodidak melalui video tutorial yang ada di YouTube. “Awalnya sering gagal, tetapi saya terus mencoba hingga akhirnya menemukan formula yang tepat,” ungkapnya.
Meski produknya memiliki kualitas unggul, Dewi menghadapi tantangan besar dalam memasarkan camilannya. “Karena keterbatasan relasi, sulit bagi saya menjangkau pasar yang lebih luas di awal,” tutur Dewi.
Titik balik terjadi ketika ia bergabung dengan komunitas UMKM seperti KOPERNIK dan OK-OCE. Melalui bimbingan komunitas ini, ia mendapatkan pelatihan tentang pemasaran produk, pengemasan, hingga pengurusan perizinan usaha.
Tak hanya itu, Dewi juga menceritakan bahwa hasil dari kerja kerasnya dalam mengembangkan UMKM ‘Satya Food’ mulai membuahkan hasil. Dituturkan Dewi, kini, produk Satya Food tidak hanya dikenal di Kecamatan Plumpang, namun juga menjangkau daerah sekitar seperti Bojonegoro dan Rembang. Bahkan, camilannya telah dipasarkan di toko-toko kecil, swalayan, dan sentra oleh-oleh di beberapa wilayah.
Dengan kesuksesan yang diraihnya, Dewi berharap dapat terus mengembangkan usahanya, tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tetapi juga untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. "Saya ingin Satya Food menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa kerja keras dan ketekunan pasti membuahkan hasil," pungkasnya. (gumelar/yavid/hei)