TRADISI ‘PETIK LAUT’, DIWARNAI ATRAKSI BARONGSAI
- 28 September 2016 14:00
- Yolency
- Umum,
- 2375
Tubankab – Tradisi tahunan berupa larung saji petik laut oleh para nelayan Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, diwarnai atraksi kesenian Barongsai dari Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Kesenian asal Negeri Cina tersebut mengiringi arak-arakan sesaji yang akan dilarung ke laut. Tak pelak, atraksi tersebut mampu menyedot para penonton yang antusias menyaksikan acara sedekah laut hingga usai, Rabu (28/09).
“Seperti tahun lalu, barongsai kami hadirkan untuk menyemarakkan acara,’’ tukas Widodo, selaku koordinator acara petik laut, saat diwawancarai reporter tubankab.go.id, usai perhelatan acara.
Meski suara tetabuhan dari pertunjukkan barongsai terdengar gaduh, tidak mengurangi sedikitpun ritual sedekah laut yang digelar para nelayan. Iring-iringan sesaji yang dibawa nelayan dari Balai Kelurahan Karangsari menuju laut lepas, tetap berjalan dengan khidmat dan lancar.
Sesaji yang diarak merupakan miniatur perahu yang berisikan seperti nasi, lauk pauk dan bunga setaman. Suasana kian bertambah khidmat ketika seorang sesepuh kampung membacakan mantra atau doa-doa di sepanjang perjalanan menuju bibir pantai, agar apa yang diharapkan masyarakat pesisir bisa terkabul.
Sesampai di pinggir pantai, sesajen tersebut dinaikkan ke perahu dan dibawa oleh nelayan ke tengah laut atau sekitar 7 kilo meter dari pesisir pantai dengan diiringi puluhan perahu hias nelayan.
Sembari melakukan perjalanan larung di tengah laut, doa pamungkas terus mereka panjatkan agar harapan mendapatkan panen lebih banyak dan rejeki melimpah serta keselamatan bisa cepat terkabul.
Bagi para nelayan, melakukan ritual seperti itu dianggap wajib atau harus dilakukan, agar terhindar dari segala bencana. “Biasanya, kami gelar setiap musim paceklik antara September-Oktober,’’ cerita Widodo.
Biasanya, ujar Widodo, setiap usai larung sesaji, rejeki akan terus mengalir bagai air, tangkapan ikan juga melimpah dan bisa menjadi penghidupan utama para nelayan untuk menghidupi keluarga.
Widodo melanjutkan, selain larung saji ini, pihaknya juga mengadakan acara tayuban sebagai wujud pelestarian budaya asli Tuban dan pengajian umum untuk siraman rohani.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Karangsari Herry Subagyo menambahkan, sedekah laut ini merupakan tradisi leluhur para nelayan yang terus dilestarikan setiap tahunnya, agar laut yang merupakan sumber pencaharian utama para nelayan di sini selalu bersahabat dan dijauhkan dari mala petaka.
Herry juga berpesan, agar para nelayan yang setiap harinya mencari ikan dilaut agar selalu menjaga pelestarian biota laut dan jangan merusak alam, sebab laut beserta isinya merupakan anugerah dari Tuhan yang harus dijaga bersama. (nul/hei)