Foto : Ratusan peserta saat ikuti pelatihan berbasis kompetensi di BLK. (chusnul)

Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK Tuban, Kadis Nakertrans Jatim : Bisa Buka Peluang Usaha Sendiri

Tubankab - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur secara resmi membuka pelatihan berbasis kompetensi di aula UPT BLK Tuban, Kamis (16/02).

Pelatihan yang telah dimulai sejak hari ini diikuti ratusan peserta dari total 10 kejuruan yang dibuka, baik itu soft skill maupun hard skill.

Kadis Nakertrans Provinsi Jatim, Himawan Estu Bagijo dalam keterangannya mengungkapkan, kegiatan ini dibiayai oleh APBN dan APBD dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Kabupaten Tuban.

"Kita berharap peserta mengambil kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya atau mengambil kompetensi baru," harapnya.

Sehingga, kata Himawan, skill mereka akan bertambah. Dari proses ini BLK akan menempatkan mereka di berbagai tempat kerja yang diharapkan para peserta merasa nyaman .

"Dari hasil evaluasi kita sebelumnya, banyak peserta yang setelah ditempatkan mereka tidak kerasan," ungkap dia.

Di samping itu, usai pelatihan mereka dapat membuka peluang usaha sendiri, bersinergi dan berkolaborasi bersama senior mereka yang sudah lulus.

"Dengan demikian, angkatan kerja di Tuban banyak yang dapat meningkatkan kesejahteraan, menurunkan angka kemiskinan dan kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mereka naik," sambung Himawan.

Selain itu, tambah dia para peserta juga mendapat perlindungan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, selama pelatihan tidak perlu khawatir karena ada yang memproteksi agar semua berjalan dengan baik.

"Kita ingin menyongsong 2023 pekerjaan yang banyak posisinya dan tenaga kerja banyak dibutuhkan sekarang. Sebab, prioritas kita mereka masuk di lingkungan kerja industri agar kesejahteraannya lebih baik," tutupnya.

Sementara itu, Kepala UPT BLK Tuban, Takhiyat menambahkan total peserta pelatihan 164 orang. Dengan rincian 9 kejuruan 16 peserta dan 1 kejuruan 20 orang calon pekerja migran dengan lama pelatihan 30 hari.

"Untuk calon pekerja migran ini nanti penempatannya menyesuaikan," terang mantan kepala UPT BLK Nganjuk itu.

Masih kata dia, selama ini pekerja migran asal Tuban ada yang ke Korea, Taiwan, Singapura dan beberapa negara lainnya."Yang pasti rata-rata mereka enggan bekerja jauh dari orang tua. Kebanyakan seperti itu," ia menandaskan.

Takhiyat juga sampaikan, 10 pelatihan ini, 6 kejuruan didanai APBN dan 4 kejuruan didanai APBD.

"Ada 3 kelas yang sifatnya Mobile Training Unit (MTU) yang diselenggarakan di kecamatan-kecamatan," pungkasnya.

Untuk diketahui, 10 program pelatihan dimaksud yaitu, las listrik SMAW 3G, mesin produksi, teknik pendingin, desain grafis, penggambaran model 3D dengan CAD, practical office advance, tata rias kecantikan, pembuatan roti dan kue, junior administrative assistant, menjahit pakaian dasar pria dan wanita. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus