Pemkab Tuban Dorong UMKM Lokal bisa Bersaing di Kancah Nasional
- 28 March 2022 18:17
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 1036
Tubankab - Pemkab Tuban terus mendorong UMKM lokal bisa bersaing di kancah nasional. Melalui Instruksi Presiden Joko Widodo tentang Pembelanjaan 40 persen APBD menggunakan produk UMKM lokal, pelaku UMKM harus melihat hal tersebut sebagai peluang.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky kepada awak media saat menghadiri pembukaan kafe milik anggota DPRD Provinsi Jatim Agung Supriyanto, oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Senin (28/ 03) sore.
Mas Lindra mengatakan, program One Village One Product (OVOP) disambut baik oleh pemerintah pusat. Hal tersebut menjadi kesempatan untuk UMKM Tuban masuk pada katalok elektronik. “Pemerintah menargetkan 40 persen penyerapan belanja harus produk UMKM. Untuk itu, seluruh sektor UMKM kita harus melihat ini sebagai peluang,” ucap Mas Lindra. UMKM Kabupaten Tuban harus melihat ini sebagai peluang,” ucap Mas Lindra.
Mas Bupati menjelaskan, dari target 400 miliyar rupiah yang diberikan, sudah ada 200 miliyar produk UMKM lokal tuban yang bisa di fungsikan. “Harapannya, April nanti penyerapan sudah bisa 40 persen,” ungkapnya.
Soal pemasaran, lanjut Mas Lindra, Pemkab Tuban terus membuat event yang dapat melibatkan UMKM lokal, agar ada promosi dan penyerapan produk dapat dilakukan secara maksimal. Seperti event car free night, yang melibatkan lebih dari 160 pelaku UMKM. “Ini contoh pemasaran kongkrit, dan kebijakan ini akan kita teruskan dan kuatkan,” kata Mas Bupati.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kontribusi UMKM Jawa Timur telah menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 57,25 persen. Dukungan pemerintah provinsi untuk terus mendorong UMKM berkembang melalui penyerapan produk lokal. Hal tersebut sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo Jumat lalu, melalui rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah baik Bupati, Wali Kota dan Gubernur.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo tahun ini target belanja APBN dan APBD mencapai Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri terutama UMKM. “Provinsi Kabupaten/ Kota di Indonesia ditarget Rp 200 triliun. Untuk Pemprov Jawa Timur, kabupaten/ kota ditarget Rp 26,8 triliun,” terang Khofifah.
Khofifah menjabarkan, estimasi untuk semua kabupaten/kota di Jawa Timur membelanjakan produk dalam negeri senilai 26,8 persen, maka akan menambah pertumbuhan ekonomi di Jatim sebanyak 0,8 persen.
“Jika Rp 400 triliun akan menambah pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5 hingga 1,7 persen secara nasional,” jelentrehnya.
Selain itu, untuk pertumbuhan pengadaan barang dan jasa (PPBJ) juga terus didukung, sebab nantinya akan ada potensi perekrutan tenaga kerja, yang dibarengi dengan sektor real yang akan bergerak lebih masif.
“Ada produk alat pertanian, alutsista, dan lainnya yang nantinya dapat memantik sektor real untuk berkembang,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)