Foto : Bupati Tuban H Fatchul Huda saat ikuti kegiatan Khotmil Quran Kubro 2020 kali dan Nuzulul Quran online. (agus)

Pemprov Jatim Gelar Khotmil Quran Secara Online

Tubankab - Merebaknya pandemi Covid-19, sepatutnya tidak menyurutkan semangat beribadah di Bulan Ramadan 1440 H/2020 M. Salah satunya dengan memperbanyak membaca Alquran, mengingat pada Bulan Suci ini terdapat malam khusus, yaitu Nuzulul Quran.

Sebagai bentuk penghormatan, Pemprov Jawa Timur menggelar Khotmil Quran Kubro 2020 kali dan Nuzulul Quran online yang disiarkan dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (09/05).

Kegiatan ini dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim bersama Forkopimda Jatim. Pelaksanaan kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing, baik gedung Grahadi Surabaya maupun di kabupaten/kota yang ditunjuk.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat Alquran di Juz 30 oleh 17 bupati/walikota di Jawa Timur yang secara bergantian, salah satunya Bupati Tuban, H. Fathul Huda. Bertempat di Masjid Fathurrohmat Pendopo Kridho Manunggal Tuban, Bupati Tuban membacakan Surat An Nazi’at ayat 1-25. Pada kesempatan ini Bupati Tuban didampingi Wabup; Kapolres Tuban; dan Dandim 0811/Tuban.

Usai pembacaan Alquran, Gubernur Jawa Timur, Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., menyatakan kegiatan ini sebagai bentuk ikhtiar untuk memahami dan memaksimalkan penghayatan kandungan Alquran. Hal tersebut sesuai dengan anjuran agama untuk membaca dan mendalami alquran.

Gubernur Jatim menjelaskan maksud dari Khotmil Quran 2020 kali adalah dilakukannya pembacaan alquran secara mandiri oleh 4000 hafidz di Jawa Timur. Masing-masing hafidz meng-khatamkan 15 juz dalam dua hari, sehingga dicapai 2000 kali khatam. Sedangkan sisanya ditugaskan kepada OPD dan Bakorwil di bawah naungan Pemprov Jatim.

“Sehingga genap khatam Alquran sebanyak 2020 kali,” ungkapnya. Pemprov Jatim pada 2020 juga akan memberikan tunjangan kehormatan kepada 4000 hafidz di Jawa Timur. Tunjangan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada hafidz.

Lebih lanjut, ikhtiar yang dilakukan sebagai munajat untuk mendapatkan barokah dan rezeki bagi seluruh masyarakat Jawa Timur dan Indonesia. “Semoga Allah melindungi seluruh warga Jatim dan bangsa Indonesia. Semoga wabah Covid-19 segera diangkat,” harapnya.

Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah mendukung penanganan wabah Covid-19. Langkah-langkah jasmaniah, berupa medis maupun non-medis perlu diiringi dengan upaya bathiniah. “Marilah bersama-sama kita maksimalkan hari-hari pada Bulan Ramadan 1440 H ini untuk meningkatkan keimanan kita; bermunajat memohon perlindungan Allah SWT,” serunya.

Pada kesempatan ini juga dilangsungkan tausiyah online oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. Nazaruddin Umar, MA. Dalam tausiyahnya, Prof Nazaruddin Umar menerangkan diturunkannya Surat Al Alaq ayat 1-5, memiliki makna yang dalam apabila dilakukan perenungan dan penghayatan. Pada ayat tersebut mengisyaratkan keutamaan untuk iqra’ (membaca) berbagai kejadian alam di dunia ini. Proses pembacaan ini mengisyaratakan adanya keseimbangan antara agama dan ilmu pengetahuan.

“Sejatinya, proses iqra’ ini mencakup kesadaran sensorial (tadabbur); intelektual (tafakkur); emosional (tadzakkur); dan spiritual,” tuturnya.
Prof Nazaruddin Umar mengibaratkan pembacaan terhadap sebuah pohon kelapa. Hakikatnya pembacaan pohon kelapa bukan hanya sebatas tumbuhan yang berdiri. Lebih dari itu, pohon kelapa memiliki proses yang panjang sebelum tumbuh dan dimanfaatkan oleh manusia.

“Begitu pula dengan terjadinya berbagai kejadian di dunia ini, tentunya memiliki proses kejadian disertai hukum sebab-akibat dari proses tersebut,” jelasnya. Karenanya, tutur Umar, perlu proses belajar dan penghayatan secara terus menerus sepanjang hayat. Tidak hanya itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran dapatnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus