PENGELOLAAN SOAL SAMPAH, INI CARANYA
- 02 March 2017 13:08
- Heri S
- Umum,
- 1776
Tubankab - Sebagai upaya mewujudkan satu desa satu bank sampah yang dicanangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, Forum Bank Sampah Kabupaten Tuban (FBST) sangat mendukung program tersebut.
Hal itu disampaikan Susanawati Ketua FBST saat dikonfirmasi di lingkungan Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban Kota, Kamis (02/03).
Susanawati mengaku merasa sangat senang dan menyambut baik upaya dari Pemkab Tuban yang berkeinginan mengelola sampah agar masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan sekitar.
Perempuan yang juga aktif sebagai pengelola Bank Sampah Gobel di lingkungan Kelurahan Sukolilo, Tuban ini mengatakan, bank sampah merupakan salah satu bagian kecil dalam strategi pengolahan sampah. Sebab, menurutnya bagian terbesarnya adalah keikutsertaan masyarakat.
Berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini di Kabupaten Tuban baru ada sekitar 51 bank sampah yang tersebar di daerah perkotaan dan beberapa di desa. Tentunya, angka itu masih jauh dari angka ideal untuk mewujudkan satu desa satu bank sampah.
Namun, hal itu tidak menjadi kendala bagi perempuan yang turut mengantarkan Kelurahan Sukolilo tahun lalu meraih Kampung Idaman Berseri (KIB) Provinsi Jawa Timur tingkat pratama.
“Masalah sampah harus diawali lebih dulu dengan rasa kepedulian, kemauan, kesungguhan dan komitmen yang kuat terhadap sampah untuk dikelola berbasis masyarakat. Sekarang tinggal masyarakat mau bergerak atau tidak,” ucapnya.
Selama lebih 3 tahun menjadi penggerak bank sampah di lingkungan Kelurahan Sukolilo, dia mengaku saat ini bank sampah di lingkungan Sukolilo sudah berbasis rukun tetangga (RT). Menurutnya, tiap RT sekarang sudah punya kas dari pengelolaan bank sampah, sedikitnya Rp. 4 juta tiap RT.
“Dengan adanya bank sampah lingkungan tampak lebih bersih dan asri, dan tak sedikit produk limbah bekas sampah bisa menghasilkan kreativitas yang menghasilkan nilai rupiah,” ungkap perempuan yang turut mengantarkan Kelurahan Sukolilo maju lagi pada KIB 2017 Provinsi Jawa Timur tingkat madya ini.
Dia berharap, masyarakat bisa bergerak secara swadaya demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri. Masalah sampah bisa teratasi jika semua elemen masyarakat peduli dan mencari solusi bersama. (nul/hei)