Program Besti Tania Berhasil Turunkan Angka Anemia
- 24 September 2024 14:19
- Yolency
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 151
TubanKab – Kepala Dinkes P2KB, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyoroti pentingnya kolaborasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya pencegahan anemia di kalangan remaja putri. Menurutnya, angka anemia pada tahun 2023 tercatat sebesar 40,8 persen. Namun, dengan adanya inovasi program Berprestasi Tanpa Anemia (Besti Tania), angka tersebut berhasil diturunkan menjadi 27,9 persen.
"Program Besti Tania merupakan langkah strategis dalam percepatan penurunan angka anemia dan telah memberikan hasil yang signifikan," ujar Esti saat memberikan sambutan dalam acara Workshop Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dengan inovasi Besti Tania yang digelar Dinkes P2KB Kabupaten Tuban di Pendapa Kridha Manunggal, Tuban, Selasa (24/09).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro di Tuban, Kepala Kemenag Tuban, Kepala Dispendik Tuban, Kepala OPD terkait, kepala sekolah SMA se-Kabupaten Tuban, serta perwakilan pelajar dari seluruh Kabupaten Tuban.
Selain sesi diskusi dan workshop, acara ini juga ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh berbagai pihak untuk mendukung program Besti Tania.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E., yang akrab disapa Mas Lindra, turut hadir dan memberikan apresiasi kepada Dinkes P2KB atas program yang inovatif.
"Program Besti Tania ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan berkontribusi di masa depan," ungkap Mas Lindra.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak untuk menciptakan generasi yang cerdas dan sehat.
Dalam sambutannya, Mas Lindra menyampaikan pesan kepada para remaja putri bahwa mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bukanlah hal yang memalukan atau tabu, melainkan upaya penting dalam mencegah anemia.
"Mengonsumsi TTD membantu mencukupi kebutuhan zat besi yang tidak selalu terpenuhi dari makanan sehari-hari," jelasnya.
Mas Lindra berharap program pemeriksaan hemoglobin pada remaja putri dapat dilakukan secara rutin setiap enam bulan sekali, guna mendeteksi dan mencegah anemia sejak dini.
Workshop ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Ketua IDI Kabupaten Tuban, dr. Zuhri, S.Pog, yang membahas tema kesehatan reproduksi remaja serta pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri.
Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka prevalensi anemia, pernikahan dini, serta angka kematian ibu dan bayi, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Tuban. (anis miswoni/hei)