Sinergi Nasional Menuju Swasembada Pangan 2027
- 07 January 2025 18:53
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 99
TubanKab - Rapat Koordinasi Terbatas (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (07/01).
Dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, rapat ini membahas sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempersiapkan target swasembada pangan nasional pada 2027, seperti yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Rakor ini diikuti oleh Pj Gubernur Jatim, bupati, wali kota, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jatim dan kabupaten/kota se-Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa rakor ini merupakan bagian dari upaya sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian program swasembada pangan nasional. Dalam rapat tersebut, berbagai isu strategis dibahas, termasuk optimisme dalam pelaksanaan program swasembada pangan dan tren ekspor komoditas pangan Indonesia yang menunjukkan hasil positif dalam lima tahun terakhir (2019–2023).
“Tren ekspor yang baik ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan jika dikelola secara profesional dan berkesinambungan,” ujar Zulkifli melalui keterangan persnya.
Ia berharap, seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur dapat bersinergi demi mewujudkan tujuan bersama.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam menyukseskan panen raya sebagai bagian dari program pangan nasional. Ia mengingatkan bahwa dukungan infrastruktur, seperti alat mesin pertanian, hanya akan efektif jika diiringi dengan koordinasi dan sinergi yang baik.
“Alat-alat itu bisa kita bantu, tapi kalau digarapnya beda dan tidak ada kolaborasi, hasilnya tidak akan maksimal,” ujar Bima Arya.
Ia juga berencana membekali kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 dengan kemampuan menjalin kolaborasi dan mengeksekusi kebijakan, khususnya dalam bidang pangan. Penjabat kepala daerah yang sukses diharapkan dapat berbagi pengalaman guna memperkuat kolaborasi lintas sektor.
Bima Arya juga menyoroti pentingnya kesejahteraan dan pengembangan karier para penyuluh pertanian sebagai ujung tombak program pangan di daerah. Dukungan yang memadai, menurutnya, akan memotivasi para penyuluh untuk berkontribusi maksimal dalam mendukung target swasembada pangan.
“Kami bertanggung jawab memastikan arahan Presiden dipahami dan dilaksanakan oleh kepala daerah, sekaligus mengawasi harmonisasi regulasi agar kebijakan pangan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutupnya.
Rakor ini menjadi langkah penting dalam memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah demi mewujudkan swasembada pangan yang mandiri, profesional, dan berkelanjutan.
Untuk diketahui, rakor ini juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Selain itu, hadir pula Kepala Badan Pangan Nasional, Kepala Badan Gizi Nasional, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup. (*/dadang bs/hei)