Foto : Kegiatan sarasehan bersama para budayawan, dan pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Rengel. (nahrus)

Warga Desa Rengel Gelar Rengel Night Carnival (RNC) 2022

  • 12 August 2022 18:34
  • Heri S
  • Umum,
  • 1023

Tubankab - Warga Desa Rengel, Kecamatan Rengel, menggelar kegiatan Rengel Night Carnival (RNC) tahun 2022 di Jalan Karang Tengah, Dusun Rahayu Lereng Kuning, pada Jumat (12/08) dan Sabtu, (13/08).

Hari pertama rangkaian acara ini dibuka dengan kegiatan sarasehan bersama para budayawan, dan pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Rengel dan sekitarnya. Hadir pula sejumlah akademisi dari beberapa kota, termasuk dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Dr. Lucky Wijayanti, M.Sn dan dosen dari Presiden University Bekasi Hari Suryanto, M.Sn.

Tak ketinggalan pula perwakilan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban, dan juga para pemerhati wisata dari komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Tuban.

"Kegiatan yang diadakan di Kampung Salak tahun ini sebenarnya hanya untuk hiburan sekaligus sebagai upaya memperkuat UMKM yang ada di desa ini, dan mempererat tali persaudaraan antarwarga," ujar Ketua Panitia RNC 2022 Muhammad Syaifur Rozikin, seraya menambahkan acara ini juga merupakan bagian dari agenda Festival Kampung Salak.

Menurut Saifur, ada satu kegiatan yang beda dalam RNC tahun ini, yaitu konteks edukasi pembuatan batik mulai dari cara mencanting dan mewarnai sekaligus ada pamerannya di sekitar lokasi.

Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata pada Disbudporapar Tuban, Siti Umi Hanik, mengucapkan terimakasih kepada warga Kampung Salak, karena telah menjaga originalitas kampung yang dikonsep untuk menjadi identitas desanya.

"Pesan untuk Kampung Salak, eman jika tidak dikawal dengan konsep yang lebih detail, karena terkait originalitas tidak semua orang berani untuk mengungkapkan kepada publik. Intinya perlu kolaborasi untuk melahirkan daya saing hingga tingkat internasional, tanpa harus keluar dari nilai originalitas yang ada di daerah," sarannya.

Kalangan akademisi juga memberikan tanggapan dalam sarasehan pembukaan acara. Menurut Suryanto, agenda Festival Kampung Salak di Rengel ini sudah menasional bahkan kawan-kawan dari luar negeri juga sering menyinggung tentang agenda tersebut. Sebab, Batik Tulis Tenun Gedhog Tuban bisa dijadikan rujukan sebagai media rekam budaya di Kabupaten Tuban.

Sedangkan, Dr. Lucky Wijayanti, menambahkan, di Jakarta yang banyak dikenal orang adalah batik Tuban. Saat ini, Pemerintah sedang mendata potensi-potensi yang ada di Indonesia, dan memang kurang banyak dokumentasi atau literatur tentang tekstil di masyarakat.

“Budaya batik tidak bisa dibentuk secara individu, karena itu harus ada niatan secara kolektif untuk membentuk sebuah ekosistem baru. Hal ini harus dilakukan secepatnya melalui aksi yang mengarah pada sebuah program jangka Panjang,’’ pungkasnya. (m nahrus s/hei)

comments powered by Disqus