Foto : Para anak jalanan sedang ikuti pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja. (tauviq)

15 Anak Jalanan Diberdayakan

Tubankab - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (Dinsos, P3A) Kabupaten Tuban menggelar Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melaui pelatihan otomotif bagi anak jalanan (Anjal), di Kantor Loka Bina Karya (LBK) Tuban.

Kegiatan yang berlangsung mulai 04 September hingga 03 Oktober ini, diikuti 15 Anjal yang berasal dari Tatto Community Kecamatan Kerek, panti asuhan yayasan Tunas Melati, dan sejumlah Anjal dari dua kelurahan.

Kepala Seksi (Kasi) Anak dan Lanjut Usia pada Dinsos, P3A Tuban Tutuk Mei Rahayu Ningsih mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan ini untuk memberdayakan dan menggali potensi Anjal, agar bisa bermanfaat dan menumbuhkan kemandirian kepada Anjal.

Pelatihan ini, dijelaskan Tutuk, ditujukan kepada Anjal dan anak putus sekolah. Hal tersebut, dikarenakan saat ini banyaknya jumlah pengangguran pada sasaran tersebut. “Sehingga, kita gali potensi anak-anak dengan memberikan bimbingan berupa pelatihan seperti ini,” terangnya kepada reporter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Jumat (07/09).

Untuk pesertanya sendiri, pihaknya berikan pelatihan kepada anak (remaja), yang berusia mulai usia 15 hingga 21 tahun.  

Sebenarnya, pihaknya telah mendata daftar anak jalanan yang akan diikutkan pelatihan otomotif ini pada tahun sebelumnya, akan tetapi, kadang terdapat pergantian dari peserta. Hal tersebut, masih kata Tutuk, karena anak jalanan yang didata sebelumnya, terkadang menghilang dan tidak diketahui keberadaannya menjelang waktu pelatihan tiba. Akhirnya, dilakukan pergantian peserta untuk pelatihan Anjal tahun ini.

“Jadi, tidak semua pesertanya murni Anjal, tetapi yang mengarah ke sana,” jelas Tutuk.

Sementara itu, untuk pelatihan tahun depan, direncanakan oleh pihaknya, akan diganti dengan bimbingan motivasi kepada Anjal pada usia sekolah, yakni mulai umur 11 hingga 13 tahun. “Seperti di Boom, banyak anak masih usia sekolah, namun kalau sore ‘nganjal’,” tuturnya.

Sedangkan untuk pelatihan ini sendiri, Tutuk melanjutkan, di dalamnya terdapat bimbingan sosial, dan pelatihan otomotif baik teori maupun praktik. “25 persen bimbingan sosial dan 75 persen pelatihan otomotif,” ucapnya.

Ia berharap, agar anak-anak yang mendapat pelatihan ini, minimal bisa diperdayakan. Sehingga, kemampuan yang didapat bisa dijadikan bekal untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. “Dan diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri serta memberdayakan kepada teman-temannya juga,” pungkasnya.

Perlu diketahui, setelah pelatihan ini selesai, para peserta akan diberikan bantuan berupa peralatan otomotif/servis sederhana dan kompresor guna membantu peserta mengembangkan ilmu yang telah didapat dari pelatihan ini. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus