Dinkes P2KB Tuban Gelar Sosialisasi Program Bangga Kencana Tamasya, Ini Tujuannya
- 02 June 2025 23:19
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 109
Tubankab-Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban melakukan sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga dan pembangunan keluarga yang berkualitas ini dihelat di Aula Aster Dinkes setempat, Senin (02/06).
Sosialisasi tersebut diikuti Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dari Kecamatan Tuban, Palang, Semanding, dan Jatirogo. Selain itu, Tempat Penitipan Anak (TPA) se-Kabupaten Tuban yang berjumlah delapan TPA, masing-masing mengirimkan dua orang pengasuhnya.
Kepala Dinkes P2KB Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyampaikan bahwa Program Bangga Kencana mempunyai tiga program, yaitu pembangunan keluarga, kependudukan, serta keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
“Program Bangga Kencana ini fokus dan menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan. Program ini mengarahkan bagaimana keluarga dalam perencanaan berkeluarga, memiliki anak, mengenyam pendidikan sehingga terbentuk keluarga-keluarga yang berkualitas,” katanya.
Lebih lanjut, Esti Surahmi menyebutkan bahwa salah satu isu strategis yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kualitas keluarga antara lain penduduk tumbuh seimbang ditandai dengan menjaga Total Fertility Rate (TFR) dan bonus demografi yang bisa mengakibatkan kerentanan keluarga. Guna menjawab isu tersebut, tambahnya, muncul program inovasi Tamasya untuk memastikan praktik pengasuhan anak yang positif di TPA tetap dapat dilakukan.
Pelaksanaan Tamasya, imbuhnya, juga merupakan pelaksanaan konvergensi dalam percepatan penurunan stunting dengan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Perusahaan BUMN/BUMD/Swasta, dan masyarakat dalam program tersebut.
Selanjutnya, Tamasya memberikan layanan pengasuhan yang terintegrasi, membantu orangtua yang bekerja untuk tetap produktif sambil memastikan anak-anak mendapatkan perhatian, perlindungan dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Program ini memberikan empat layanan unggulan, yakni peningkatan kompetensi bagi pengasuh di tempat penitipan anak, pemantauan secara periodik kepada anak asuh, peningkatan keterlibatan orangtua dalam pengasuhan, dan layanan rujukan.
“Keberadaan Tamasya diharapkan dapat memperkuat komitmen menciptakan lingkungan yang aman, nyaman serta mendidik bagi Anak Usia Dini; mendukung masa emas tumbuh kembang anak melalui lingkungan yang mendidik dan penuh kasih; memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM); juga pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan yang didukung oleh program pembangunan keluarga berbasis siklus hidup,” rincinya.
Pada kesempatan tersebut, Pengelola Bina Ketahanan Keluarga pada Dinkes P2KB Tuban, Candra Dewi Kumalasari, S.Keb., Bdn., memberikan materi terkait kebijakan dan sosialisasi Tamasya, cara mengisi Kartu Kembang Anak (KKA), serta peningkatan kapasitas pengasuh TPA melalui Sistem Belajar Mandiri Kelas Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (SiBIMA BKB EMAS). Materi lain yang tidak kalah penting adalah kegiatan mendongeng dan gerakan “Isi Piringku”.
Berdasarkan penuturan perempuan yang kerap disapa Candra ini, di Tamasya, anak akan mendapatkan pemantauan secara periodik terkait pertumbuhan berat dan tinggi badan, perkembangan, indikasi kekerasan, dan kebutuhan layanan rujukan. Sedangkan, bagi orang tua atau keluarga, juga mendapatkan kelas pengasuhan atau parenting dan pemberian rapor.
“Nantinya, pemantauan dan evaluasi TPA dilaksanakan oleh PLKB Dinkes P2KB Tuban dan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan setempat,” pungkasnya. (yeni dh/hei)