Foto : Pengurus DPC Persagi Tuban, (dari kiri) Erfa Marfu'atin M.R., bersama Melinda Anevi saat dialog di Radio Pradya Suara Tuban. (yavid)

DPC Persagi Tuban Beri Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Diabetes

  • 12 March 2025 13:59
  • Yolency
  • Umum,
  • 37

Tubankab – Penderita diabetes melitus (diabetesi) dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman, namun harus memperhatikan kondisi kesehatan dan pola makan yang tepat.

Hal ini disampaikan oleh Pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Tuban, Melinda Anevi bersama Erfa Marfu’atin M.R., dalam Dialog Eksklusif Ekspansi di Radio Pradya Suara Tuban, Rabu (12/03).

Dijelaskan Melinda Anevi, sebelum menentukan apakah seorang diabetesi boleh berpuasa atau tidak, tenaga medis akan melakukan asesmen berdasarkan beberapa faktor, seperti tipe diabetes, durasi penyakit, usia, kondisi kehamilan, hingga faktor lingkungan. Dari hasil asesmen tersebut, penderita diabetes akan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu risiko rendah dengan skor 0-3, risiko sedang dengan skor 3-6, dan risiko tinggi dengan skor di atas 6.

“Penderita diabetes dengan risiko rendah dapat berpuasa dengan pengawasan medis. Sedangkan yang masuk kategori risiko sedang dianjurkan lebih berhati-hati karena berpotensi mengalami komplikasi, seperti gangguan ginjal. Sementara itu, bagi penderita dengan risiko tinggi, tidak disarankan berpuasa karena bisa membahayakan kesehatan,” ujar Nevi—sapaan Melinda Anevi.

Lebih lanjut, perempuan berhijab itu menekankan bahwa berpuasa bagi penderita diabetes tetap memiliki risiko, terutama dua kondisi utama, yaitu hipoglikemia dan hiperglikemia. Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah normal, yang bisa menyebabkan pusing, lemas, hingga kehilangan kesadaran. Sementara itu, hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi.

Jika tidak dikendalikan, imbuhnya, kondisi ini dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik, yakni keadaan ketika tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi akibat kurangnya insulin. Hiperglikemia bisa terjadi karena penderita diabetes salah dalam menyesuaikan dosis insulin saat berpuasa. Jika insulin dikurangi tanpa pertimbangan yang tepat, kadar gula darah bisa melonjak dan berisiko menyebabkan dehidrasi berat.

Menurut keterangan Nevi, penderita diabetes dengan skor asesmen rendah bisa berpuasa dengan aman jika memenuhi beberapa syarat, seperti kadar glukosa darah yang sudah terkendali sebelum puasa dengan kadar glukosa puasa di bawah 110 mg/dL dan dua jam setelah makan di bawah 160 mg/dL. Selain itu, mereka tidak boleh melewatkan sahur, perlu menghindari konsumsi makanan dan minuman manis saat berbuka untuk mencegah fluktuasi gula darah, serta dianjurkan melakukan olahraga ringan.

Selanjutnya, Erfa Marfu’atin menambahkan bahwa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil selama berpuasa, diabetesi disarankan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dapat menyediakan energi dalam waktu lama.

Dijelaskan Erfa, karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum utuh, dan roti pipih lebih disarankan karena memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama. Sayuran non-tepung seperti brokoli, kembang kol, bayam, kangkung, tomat, dan paprika juga lebih rendah karbohidrat sehingga tidak terlalu banyak meningkatkan gula darah. Sumber protein yang dianjurkan adalah protein rendah lemak, seperti ayam tanpa kulit, ikan, daging tanpa lemak, serta kacang kedelai sebagai sumber protein nabati.

“Selain itu, penderita diabetes juga perlu memperhatikan indeks glikemik dan beban glikemik dalam makanan yang dikonsumsi, karena semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan, semakin besar pula potensinya dalam menaikkan kadar gula darah,” tutur Erfa.

Tak hanya itu, pengurus DPC Persagi Kabupaten Tuban menegaskan bahwa pola makan yang tepat sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan kadar gula darah penderita diabetes selama berpuasa.

“Oleh karena itu, penting bagi penyandang DM untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memutuskan berpuasa agar dapat menjalankan ibadah dengan aman tanpa risiko kesehatan,” pesannya. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus