Foto : Duta Damai Jatim saat melakukan pertemuan di Bakesbangpol Tuban. (dadang)

Duta Damai Regional Jatim Perkuat Kolaborasi dalam Promosikan Nilai-Nilai Perdamaian di Kalangan Generasi Muda

Tubankab – Baru-baru ini, Duta Damai Regional Jawa Timur mengadakan silaturahmi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.

Upaya ini dilakukan sebagai upaya memperkuat kolaborasi dalam mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi di kalangan generasi muda.

Pertemuan di Bakesbangpol Tuban diterima oleh Heri Muharwanto, Kepala Bidang Kesatuan Bangsa (Kesbang) beserta tim di Bakesbangpol Tuban.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara berbagai pihak dan menggagas program-program yang dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keharmonisan sosial.

Achmad Reza Rafsanjani, Duta Damai Regional Jawa Timur, saat dikonfirmasi Senin (17/02) menjelaskan bahwa Duta Damai merupakan program yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang melibatkan anak-anak muda sebagai agen perubahan dalam menyebarluaskan konten-konten positif yang mengedepankan toleransi dan kebhinekaan. Sejak berdiri pada tahun 2016, Duta Damai telah menjangkau berbagai kelompok masyarakat, khususnya generasi muda, dalam upaya mencegah radikalisasi dan intoleransi.

Program ini berfokus pada penguatan kapasitas anak muda agar mampu menjadi agen perdamaian yang aktif, baik di lingkungan sosial maupun di ranah digital, dengan menyebarkan narasi positif yang menumbuhkan rasa persatuan.

Dalam pertemuan tersebut, pria asal Plumpang Tuban ini menekankan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menangkal penyebaran paham radikal, terutama di era digital saat ini. Sebab, konten-konten provokatif dengan narasi kebencian semakin mudah diakses.

"Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi, khususnya di dunia maya," ujar Reza.

Oleh karena itu, Duta Damai tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga membekali para anggotanya dengan keterampilan literasi digital agar mereka mampu memproduksi dan menyebarkan informasi yang mengarah pada penguatan nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman. Selain itu, pendekatan berbasis komunitas juga menjadi strategi utama dalam menyebarluaskan pesan perdamaian, sehingga diharapkan mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.

Silaturahmi ini juga membahas pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media dalam membangun ekosistem sosial yang mendukung perdamaian dan toleransi. Pendekatan kolaboratif ini dikenal dengan konsep pentahelix, yang dianggap sebagai strategi efektif dalam menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan harmonis. Pemerintah memiliki peran sebagai fasilitator dalam menyediakan regulasi yang mendukung, sementara masyarakat bertindak sebagai pelaksana program di tingkat akar rumput. Akademisi memberikan sumbangsih berupa riset dan kajian untuk memperkuat basis kebijakan, dunia usaha mendukung melalui penyediaan sumber daya, dan media menjadi alat utama dalam menyebarluaskan pesan perdamaian ke masyarakat luas.

Dalam kesempatan ini, Reza juga menegaskan pentingnya keberlanjutan program yang berdampak langsung pada anak muda. Salah satu strategi yang tengah dikembangkan adalah penguatan literasi digital di sekolah-sekolah dan universitas agar siswa dan mahasiswa dapat lebih kritis dalam menanggapi informasi yang beredar di internet.

"Kami berharap melalui edukasi literasi digital, generasi muda dapat lebih bijak dan kritis dalam menyikapi berbagai informasi di dunia maya," tambah Reza.

Selain itu, Duta Damai juga mendorong lebih banyak keterlibatan pemuda dalam berbagai kegiatan kreatif, seperti pembuatan konten edukatif, diskusi publik, dan lokakarya bertema perdamaian. Dengan demikian, anak-anak muda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen narasi positif yang dapat melawan propaganda radikalisme.

Melalui kolaborasi dengan Bakesbangpol Kabupaten Tuban, Duta Damai berharap dapat menjangkau lebih banyak komunitas dan meningkatkan efektivitas program dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga persatuan. "Kami optimis, dengan dukungan dari berbagai pihak, upaya preventif terhadap radikalisme dapat berjalan lebih optimal dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih aman dan damai," ujar Reza.

Silaturahmi ini menegaskan komitmen Duta Damai Regional Jawa Timur untuk terus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat ketahanan nasional dari ancaman ideologi ekstrem. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak, upaya menciptakan generasi muda yang lebih toleran, inklusif, dan memiliki kesadaran tinggi terhadap keberagaman dapat terus ditingkatkan, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan bebas dari potensi konflik berbasis ideologi.

Untuk melihat lebih lanjut bentuk kegiatan yang telah dilakukan oleh Duta Damai Regional Jawa Timur, masyarakat dapat mengunjungi akun media sosial resmi mereka. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus