Gelar Rakor, Gubernur Jatim Pastikan Persiapan Mudik Lebaran Aman dan Lancar
- 14 March 2025 21:39
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 36
Tubankab – Menjelang musim mudik Lebaran 1446 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya koordinasi dan sinergi dalam memastikan kelancaran arus mudik di wilayah Jawa Timur. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Mudik Lebaran yang digelar di Grand City Surabaya, Jumat (14/3), Gubernur Khofifah menekankan kesiapan infrastruktur, ketersediaan logistik, hingga antisipasi cuaca ekstrem.
Rakor ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, serta jajaran Forkopimda Jatim, termasuk bupati/wali kota, Danrem, Dandim, kapolres, kadishub, dan kabakesbangpol se-Jawa Timur. Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, turut hadir dalam pertemuan ini.
Gubernur Khofifah mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan jadwal penutupan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang akan ditutup mulai 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
"Kami mengimbau masyarakat yang ingin menyeberang dari dan ke Bali untuk menyesuaikan jadwal perjalanan agar tidak terhambat," ujar Khofifah.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, mengingat BMKG memprediksi musim pancaroba pada periode mudik Lebaran. Beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Pacitan, Ngawi, Mojokerto, Magetan, Ponorogo, Nganjuk, Kediri, Blitar, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi, diperkirakan akan mengalami curah hujan tinggi.
"Kami juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati, terutama di daerah wisata dan jalur rawan bencana, karena BMKG telah mengeluarkan peringatan terkait potensi tanah longsor dan banjir di beberapa titik," tambahnya.
Dalam aspek keselamatan perjalanan, Gubernur Khofifah meminta bupati/wali kota serta Forkopimda di kabupaten/kota untuk memastikan kesiapan posko kesehatan, termasuk puskesmas yang tetap buka 24 jam.
"Banyak korban kecelakaan yang meninggal akibat keterlambatan pertolongan pertama. Oleh karena itu, fasilitas kesehatan harus tetap siap siaga," tegasnya.
Prediksi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 5-7 April 2025.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap melalui langkah-langkah ini, masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman, nyaman, dan lancar. (dadang bs/hei)