Foto : Ketua Permadani Tuban saat berikan sambutan. (ist)

Hari Jadi ke-16 Permadani, Indah : Semoga Tetap Lestari dan Ngrembaka

  • 15 February 2025 18:57
  • Heri S
  • Umum,
  • 181

Tubankab - Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Tuban memperingati hari jadinya yang ke-16. Kegiatan yang mengambil tema 'Nut Jantraning Baskara Hanuntun Laksitaning Mangsa Mugya Permadani Kuwawi Handayani Ngrembakaning Budaya Nagri’ tersebut diselenggarakan secara meriah di Balai Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Sabtu (15/02).

Peringatan hari jadi tersebut dihadiri Dewan Pengurus Daerah (DPD) Permadani Tuban serta alumni dari berbagai bregada (angkatan). Hadir pula Lurah Gedongombo, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar (SD) Negeri Kebonsari 2 Tuban, dan perwakilan dari dunia usaha seperti PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban, PT. Swabina Gatra Tuban, dan PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG) Tuban.

Dalam sambutannya, Ketua DPD Permadani Tuban, Indah Sri Hari Peni, S.Sos., menyampaikan bahwa Permadani adalah sebuah organisasi bidang pendidikan dan pembinaan kebudayaan, khususnya budaya Jawa, meliputi pengetahuan budaya dan kesusasteraan Jawa.

Berdiri pada Minggu Wage, 15 Februari 2009, hingga kini Permadani Tuban telah meluluskan angkatannya yang terdiri dari berbagai latar belakang profesi. Alumni Permadani, lanjutnya, telah banyak terjun dan mengabdi di tengah masyarakat.

Lebih lanjut, Indah, sapaannya, mengungkapkan bahwa Permadani Tuban telah mewisuda sebanyak 13 angkatan. Setiap anggota atau lulusan Permadani diharapkan bisa memaknai sekaligus menjalankan prinsip ‘sadengah pakaryan tansah saged ndamel remening tiyang sanes’, yaitu dalam setiap pekerjaannya mampu membuat orang lain merasa senang.

Sesuai dengan tema pada tahun ini, tambahnya, bisa dimaknai agar Permadani bisa menjadi penopang supaya budaya nasional tetap lestari dan berkembang.   

“Dengan berputarnya matahari yang mengantarkan perubahan roda waktu, semoga Permadani mampu menjadi penopang untuk mekar dan berkembangnya budaya nasional. Permadani Tuban tetap lestari (bertahan) dan ngrembaka (berkembang),” tandasnya. 

Pada peringatan hari jadi Permadani Tuban tersebut, dilaksanakan Kirab Tumpeng Kamulyan dengan iringan Ladrang Sapu Jagad laras pelog barang. Selanjutnya, potongan pucuk tumpeng diberikan kepada pembubak (pendiri) Permadani Tuban.

Acara juga dimeriahkan Beksan Bondan Langen Sayuk yang merupakan jenis tari klasik pasihan gaya Surakarta yang disusun oleh Ki Sunarno Purwolelono pada tahun 1975 dan susunan gendhing iringan berhasil direkam oleh PKJT/ASKI pada tahun 1980. Tarian yang dibawakan dengan apik oleh Ki Nanang Cakra Ningrat dan Nyi Zebi Cakra Ningrat ini menggambarkan kehidupan sepasang suami istri yang sudah dikaruniai seorang anak. Tarian ini juga simbol dari kerukunan, gotong royong, kejujuran, kesetiaan, dan ketulusan dalam kehidupan.

Kemudian, hadirin juga dihibur duet lawak Cak Biltem dan Pakdhe Sogol serta diajak Flashmob Tari Gugur Gunung. Di akhir acara, mereka semua diajak beksan tayub dan foto bersama. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus