Kaligrafer Tuban Turut Ukir Sejarah dalam Penulisan Mushaf Nusantara
- 19 March 2025 17:40
- Heri S
- Umum,
- 47
Tubankab – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Timur turut berpartisipasi dalam Penulisan Mushaf Nusantara, sebuah proyek monumental yang melibatkan 365 kaligrafer dari 30 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini berhasil mencatatkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni "Penulisan Mushaf Alquran secara serentak oleh Kaligrafer Terbanyak" dan "Mushaf Alquran dengan Corak Iluminasi Nusantara Terbanyak."
Sebagai bagian dari Jawa Timur, LPTQ Jatim mengirimkan tujuh kaligrafer terbaiknya, salah satunya adalah Devi Husnia Rahma dari Kabupaten Tuban. Selain Devi, enam kaligrafer lain yang mewakili Jatim adalah Moh Hamim Jazuli (Ponorogo), Holilih (Bangkalan), Badrut Taman (Sampang), Sa'adatul Mukarramah (Madiun), M. Tajuddin Subki (Kediri), dan Maftuh Hanan Ahyad (Banyuwangi).
Kegiatan ini dipusatkan di lantai 2 Gedung Islamic Center Surabaya dan berlangsung selama 10 jam pada Rabu (19/03).
Ketua Pelaksana Harian LPTQ Jatim, KH. Abdul Hamid Abdullah, mengungkapkan bahwa keterlibatan para kaligrafer Jatim merupakan wujud nyata dalam melestarikan seni kaligrafi Islam sekaligus memperkaya warisan budaya Nusantara.
"Kami bangga bahwa tujuh kaligrafer terbaik Jawa Timur dapat ikut serta dalam penulisan Mushaf Nusantara ini. Kegiatan ini bukan hanya tentang menulis ayat suci, tetapi juga menunjukkan keindahan seni Islam serta keberagaman budaya Indonesia melalui iluminasi mushaf," ujarnya.
Sebagai salah satu peserta, Devi Husnia Rahma dari Tuban, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari sejarah ini. "Menulis Mushaf Nusantara adalah pengalaman luar biasa. Ini bukan sekadar menyalin ayat suci, tetapi juga menghidupkan keindahan Islam melalui seni kaligrafi dan iluminasi khas Nusantara," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, LPTQ Jatim menuliskan ayat-ayat Alquran Juz 21. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama RI dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Nuzulul Qur’an 1446 H. Para kaligrafer yang terlibat merupakan juara di tingkat internasional, nasional, maupun provinsi dalam bidang kaligrafi.
Kasubdit MTQ Kemenag, Rijal Ahmad Rangkuty, menjelaskan bahwa Mushaf Nusantara yang ditulis memiliki ukuran 100 x 70 cm dengan total 624 halaman. Setiap halaman dihiasi dengan 38 corak yang merepresentasikan keragaman budaya Nusantara. "Penulisan Mushaf Nusantara ini adalah bentuk apresiasi terhadap para kaligrafer tanah air sekaligus simbol kekayaan budaya Islam di Indonesia. Dengan pencatatan rekor MURI ini, kami berharap mushaf ini menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang," pungkas Rijal. (dadang bs/hei)