Foto : IPM Palang bersama PAC IPNU IPPNU Palang dan Jatim Inklusi hadirkan Kolaborasi Cahaya Ramadan. (ist)

Kolaborasi Cahaya Ramadhan: Sinergi Kepemudaan untuk Keberkahan dan Inklusivitas

  • 19 March 2025 16:32
  • Heri S
  • Umum,
  • 61

Tubankab – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Palang bersama PAC IPNU IPPNU Palang dan Jatim Inklusi menghadirkan Kolaborasi Cahaya Ramadan, sebuah gerakan kepemudaan yang tidak hanya berfokus pada berbagi takjil atau kajian biasa, tetapi juga memperluas makna keberkahan dengan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

Menurut Najwa Haque Rachmat, pelajar asal Desa Karangagung Barat yang menjadi panitia kegiatan, ide ini lahir dari diskusi intensif antarorganisasi yang memiliki visi serupa. “Kami ingin Ramadan lebih bermakna, tidak sekadar berbagi, tetapi juga membangun kepedulian sosial yang lebih luas,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap edukasi dan pemberdayaan, Kolaborasi Cahaya Ramadan menghadirkan dua sesi talk show inspiratif. Tema pertama membahas Difabel dan Inklusivitas dalam Masyarakat, yang mengajak peserta memahami tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas serta bagaimana membangun lingkungan yang lebih ramah bagi mereka. Sementara itu, tema kedua mengangkat Peran Pelajar dalam Menghadapi Tantangan Global, yang mendorong anak muda untuk berpikir kritis dan berkontribusi dalam perubahan sosial, pendidikan, dan lingkungan.

Selain talk show, kegiatan berbagi takjil menjadi simbol kepedulian dan kebersamaan dengan masyarakat sekitar. Lebih dari sekadar membagikan makanan, kegiatan ini mengajarkan nilai berbagi dan solidaritas, memperkuat makna Ramadan sebagai bulan penuh berkah.

Salah satu kekuatan utama Kolaborasi Cahaya Ramadan adalah sinergi yang terjalin kuat antarorganisasi. Sejak awal, PC IPM Palang, PAC IPNU IPPNU Palang, dan Jatim Inklusi memiliki visi yang sejalan dalam membangun gerakan sosial yang lebih luas. Tanpa hambatan berarti, komunikasi yang solid dan koordinasi yang efektif memastikan setiap agenda terlaksana dengan baik. Sambutan positif dari masyarakat semakin menguatkan bahwa inisiatif seperti ini selalu memiliki tempat di hati banyak orang.

Kesuksesan kegiatan ini menjadi pemantik semangat untuk terus memperbesar dampak di masa mendatang. Upaya menggandeng lebih banyak pihak akan terus dilakukan agar nilai-nilai kepedulian dan inklusivitas tidak hanya hadir di bulan Ramadan, tetapi menjadi budaya yang berkelanjutan. Ramadan hanyalah momentum, tetapi aksi nyata harus terus berjalan sepanjang tahun.

Di era yang serba cepat ini, anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton. Perubahan tidak akan datang dengan sendirinya, tetapi harus diupayakan. Saatnya berhenti hanya bertanya, “Siapa yang akan membawa perubahan?” dan mulai bergerak untuk menjadi jawabannya. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus