KOMITMEN PEMKAB BENTUK GENERASI SEHAT, BUPATI : AKAN ADA SATGAS YANG MENYOROTI MAKANAN YANG DIJUAL DI SEKOLAH
- 19 April 2017 14:00
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 413
Tubankab - Pemerintah Kabupaten Tuban berkomitmen membentuk generasi sehat, cerdas, dan berkarakter. Untuk memenuhi komitmen tersebut, diperlukan asupan makanan yang bergizi bagi anak usia dini, selain buah dan sayur juga dibutuhkan asupan gizi dari ikan dan telur serta susu.
“Namun, masyarakat di desa masih ada yang hanya makan hanya nasi dan minum air putih karena tidak ada uang untuk membeli makanan selain beras. Hal ini menjadi fenomena yang harus diselesaikan,’’ tutur Bupati Tuban H. Fatchul Huda saat memberikan sambutan pada acara Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Gerakan Makan Telur Dan Minum Susu Putra-putri Indonesia (Gemarampai) tahun 2017 di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Rabu (19/04).
Lebih lanjut bupati juga menuturkan, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak dalam esensi makanan, harus disesuaikan dengan usia anak. “Karena tanpa pemberian makanan yang bergizi, anak akan terganggu pertumbuhannya, baik fisik maupun mentalnya,” imbuhnya.
Para guru dan orangtua, papar bupati, harus mengetahui cara pemberian gizi yang sehat bagi anak-anak pada setiap tahapan perkembangan anak. “Ini saya minta dirtindaklanjuti, setelah mengetahui makanan itu sehat atau tidak sehat. Nanti akan ada satuan tugas (satgas) yang menyoroti tentang makanan-makanan yang dijual di sekolah-sekolah,” beber Huda.
Huda juga menambahkan, protein hewani yang mencakup produk perikanan dan peternakan memiliki manfaat yang cukup besar dalam membangun ketahanan pangan maupun menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan cerdas.
“Perbaikan gizi yang didasarkan pada pengolahan kebutuhan protein, memiliki kontribusi sekitar 50 persen dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, sayangnya konsumsi protein hewani di Indonesia masih relatif rendah dibanding negara Asean lainnya,” sesalnya.
Lebih jauh Huda juga menjelaskan, selama ini perbandingan tingkat konsumsi daging nasional sebesar 0,0549 kilo gram per kapita per tahun, Jawa Timur 9,62 kilo gram per kapita per tahun, Kabupaten Tuban sebesar 13,91 kilo gram per kapita per tahun.
“Konsumsi daging di Kabupaten Tuban jauh di atas nasional, hal ini merupakan kewajaran mengingat Jawa Timur, khususnya Kabupaten Tuban merupakan gudang ternak nasional,” ujar Huda bangga.
Bupati dua periode ini juga mengungkapkan, untuk konsumsi telur nasional sebesar 18,846 kilo gram per kapita per tahun, Jawa Timur 8,07 kg per kapita per tahun, dan Kabupaten Tuban hanya 5,56 kilo gram per kapita per tahun.
Sedangkan, masih kata Huda, konsusmsi susu nasional sebesar 7,613 kilo gram per kapita per tahun, Jawa Timur 10,60 kilo gram per kapita per tahun, dan di Kabupaten Tuban hanya sebesar 0,054 kilo gram per kapita per tahun. Sementara untuk konsumsi ikan nasional sebesar 40,90 kilo gram per kapita per tahun, dan di Kabupaten Tuban 32,93 kilo gram per kapita per tahun.
“Konsumsi telur, susu dan ikan Kabupaten Tuban di bawah rata-rata nasional. Ini diakibatkan lemahnya daya beli masyarakat. Namun saya yakin seyakin-yakinnya kalau masyarakat masih mampu membeli susu dan telur,” terang Huda.
Bupati juga meminta kepada para pemenang lomba cipta menu dan kreasi menu untuk ditularkan resepnya, karena kurangnya makan ikan itu disebabkan oleh olahan yang monotan.
“Saya berharap, kegiatan ini menjadi awal peningkatan status gizi putra-putri Indonesia untuk membangun generasi yang mumpuni, unggul, dan berkualitas, dan memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya anak-anak, agar mengkonsumsi makanan yang bergizi, berimbang, beragam, aman dan berkualitas, dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang murah dan mudah didapat,” pungkasnya. (nng/hei)