Optimalkan Potensi WBP, Disnakerin, Lapas dan PLN NP Jalin Kerja Sama Pemanfaatan FABA
- 07 October 2025 13:23
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 52
Tubankab- Dalam rangka mengoptimalkan potensi dan SDM Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam bidang pemberdayaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Lapas IIB Tuban bersama Disnakerin dan PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar Tuban menggelar penandatanganan perjanjian kerja sama di Aula Lapas setempat, Selasa (07/10).
Tampak hadir dalam giat tersebut Sekda Tuban, perwakilan Forkopimda, Kadis Nakerin, jajaran manajemen PLN NP, BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan Bank BRI Tuban dan puluhan WBP.
Sekda Tuban, Budi Wiyana dalam arahannya mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemkab melalui Disnakerin, Lapas yang punya ide awal dan PLN NP UP Tanjung Awar-Awar Tuban melalui TJSL-nya.
"Intinya Kalapas ingin memberdayakan WBP melalui keahlian dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan ketika mereka sudah bebas dan terjun kembali ke masyarakat," ucap Sekda.
Wujudnya, Budi berkata, melalui pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada fasilitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tuban.
"FABA ini dapat digunakan dan dimanfaatkan, secara ekonomi bisa dibuat paving atau bahan lainnya," ungkap Budi.
Ekosistem inilah, timpal Sekda melalui Disnakerin ada standarisasi dalam proses melatih dan memasarkan. Sebab, harapannya tidak hanya produksi saja, namun juga bagaimana pemasarannya ke depan.
"Nanti akan disinergikan dengan pihak-pihak lain, seperti Dinas PU atau pihak desa dengan proyek pembuatan jalan lingkungan desa serta pihak-pihak lainnya," serunya.
Ia berharap mulai produksi hingga pemasaran dapat berjalan lancar. Intinya, adanya MoU ini dengan perencanaan yang matang dan berkelanjutan, ada monitoring dan evaluasi, sehingga target yang diinginkan dapat tercapai.
"Hal ini, selaras dengan keinginan kesejahteraan masyarakat yang diprogramkan oleh pemerintah," harap Sekda.
Sementara itu, Kalapas IIB Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra menambahkan, program ini merupakan akselerasi dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI yang menginisiasi dan dipusatkan di Nusa Kambangan.
"Melalui kegiatan ini, menteri berharap kota/kabupaten yang memiliki Lapas atau Rutan yang berdekatan dengan PLTU dapat kerja sama," ungkap Irwanto.
Kerja sama itu, ia tegaskan dalam wujud pemberdayaan WBP untuk memperoleh keterampilan dan pelatihan selama menjalani pidana, dan hasil penjualannya dapat mereka tabung dan menjadi modal saat berwirausaha kala sudah bebas.
"Kami bersyukur dan terima kasih kepada Pemkab Tuban mengarahkan dan membimbing kami. Dan terima kasih kepada PLN NP yang mendukung program ini," ucap mantan Kepala Rutan Kelas I Cipinang itu.
Adapun SDM WBP dalam program ini, pihaknya menyiapkan sedikitnya 20 WBP berdasarkan asesmen minat dan bakatnya yang akan disesuaikan dengan keterampilan bidang pelatihannya.
Di tempat yang sama, Senior Manajer PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Tanjung Awar-Awar, Yunan Kurniawan menyebut, program ini kolaborasi lintas sektor melalui TJSL perusahaan yang bukan hanya sebatas charity saja.
"Harapannya menjadi program pemberdayaan yang berkelanjutan dan bisa menciptakan WBP mandiri. Strategi kerja sama banyak pihak ini yang akan mendorong tujuan itu," harap pejabat asli Yogyakarta itu.
Ia memastikan selama PLN NP UP Tanjung Awar-Awar masih beroperasi, bahan baku FABA untuk produksi paving ini masih tersedia dan mencukupi. (chusnul huda/hei)