PANTAI BOOM TUBAN

Pantai Boom Tuban terletak di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, atau tepatnya di sebelah utara Alun-Alun Tuban. Memiliki luas kawasan kurang lebih 2,2 hektar, letak tempat wisata ini sangat strategis serta mudah dijangkau oleh kendaraan dari arah manapun.

Sebelum menjadi seperti sekarang, pantai ini sempat kurang terawat karena masih adanya tarik-menarik kepemilikan antara Syahbandar Gresik dengan Pemerintah Kabupaten Tuban. Padahal, kawasan ini pernah menjadi pelabuhan utama bagi perdagangan dan industri.

Dahulu, Pantai Boom merupakan pelabuhan penting di masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Pelabuhan ini menjadi jalur utama dalam sebuah perlintasan, perdagangan, dan pelayaran  kerajaan Singasari dan Majapahit.

Kini, pantai yang jika ditempuh dengan berjalan kaki dari Alun-Alun Tuban memakan waktu sekitar lima menit ini berubah menjadi tempat wisata indah. Memasuki pintu gerbang Pantai Boom, pengunjung sudah disuguhi karya arsitektur indah berupa relief-relief yang menceritakan tentang sejarah Tuban.

Terdapat relief tentara tar-tar di sebelah kiri gerbang dan relief Ronggolawe di sebelah kanannya. Menurut jejak sejarah yang pernah tercacat, disinilah Adipati Ronggolawe bersama dengan pasukannya menyerbu tentara Mongol yang pada waktu itu berupaya menyerang kerajaan Singasari.

Oleh karena itu, tidak heran jika di kawasan tersebut ditemukan banyak sekali benda-benda bersejarah seperti guci, senjata-senjata kuno, dan keramik-keramik menarik yang bisa dijadikan saksi kejayaan Pantai Boom dahulu.

Sekitar tahun 1990-an, sebuah perusahaan swasta melakukan pengangkatan harta karun yang berada di dalam samudra. Pada waktu itu, berbagai jenis benda bersejarah bisa diangkat ke atas permukaan laut dan saat ini benda-benda bersejarah tersebut diletakkan di Museum Kambang Putih yang terletak di selatan Alun-Alun Tuban.

Pantai ini juga memiliki dermaga yang menjorok ke laut sepanjang sekitar 800 meter serta dua buah sumur air tawar yang dibangun dengan bangunan berarsitektur Jawa. Di dinding bangunan sumur ini, terdapat prasasti yang menceritakan sejarah Pantai Boom.

Tidak seperti pantai kebanyakan dengan pasir yang indah, Pantai Boom yang sejatinya merupakan tanjung (bagian laut yang menjorok ke daratan) dipenuhi dengan bebatuan di tepinya sehingga kita tidak bisa bermain air di sana. Namun, kita tetap bisa sekadar bersantai di tepian sambil menikmati pemandangannya yang indah.

Ombak di pantai ini juga tidak terlalu besar dan arusnya aman bagi pelayaran kapal tradisional. Di pantai ini terdapat penyewaan kapal milik masyarakat setempat yang dapat digunakan pengunjung untuk menjelajahi perairan sekitar, jadi keindahan pantai tak hanya bisa dinikmati dari daratan saja melainkan juga langsung dari lautnya.

Meski udara di sana cukup panas, tetapi ada pepohonan cemara di sekitar pantai yang memberikan hawa sejuk dan asri. Di bawah deretan pohon tersebut, pengunjung bisa bersantai dan menikmati hembusan angin laut.

Selain pemandangan lautnya yang memukau, pantai ini juga dilengkapi dengan berbagai wahana permainan seperti ayunan, komedi putar, bianglala, dan perosotan. Menariknya lagi, tersedia kolam renang khusus anak-anak. Meski tidak bisa berenang langsung di lautnya, anak-anak bisa bermain sepuasnya di kolam renang ini.

Seperti halnya Kawasan pantai yang lain, salah satu daya tarik utama Pantai Boom adalah panorama pada saat matahari terbit maupun tenggelam. Tidak sedikit pengunjung yang sengaja datang ke pantai hanya untuk menyaksikan langsung momen tersebut.

Bagi yang gemar memancing, terdapat pula area khusus memancing. Ada berbagai ikan spesies laut yang berukuran kecil hingga sedang di perairan pantai ini.

Pantai Boom juga mempunyai banyak spot foto yang unik di berbagai sudutnya. Beberapa titik favorit yang paling disukai pengunjung untuk swa foto misalnya spot dengan bentuk sayap burung, jembatan merah, delman, perahu, dan masih banyak spot unik lainnya.

Waktu yang tepat untuk datang ke kawasan ini adalah pagi dan sore hari. Pada pagi hari, kita bisa menikmati udara segar sekaligus pemandangan ketika terbit matahari. Karena di dalamnya terdapat taman-taman asri yang dipenuhi oleh pohon-pohon rindang, pengunjung juga bisa memanfaatkannya untuk berolahraga misalnya jogging ataupun sekadar berjalan kaki menikmati pemandangan di sekitarnya.

Di dalam lokasi pantai tersebut terdapat jalanan yang menjorok ke bagian dalam laut, sehingga kita dapat melihat keindahan pantai dari sisi kiri dan kanan. Selain itu, ada beberapa gazebo yang dapat digunakan untuk bersantai dan menikmati panorama laut ditemani hembusan angin sepoi-sepoi sambil melihat kapal nelayan yang berlalu-lalang.

Demi menunjang kenyamanan pengunjung, Pantai Boom telah didukung dengan berbagai fasilitas. Selain area parkir kendaraan yang cukup luas bagi roda dua maupun roda empat, disediakan juga toilet untuk keperluan Mandi, Cuci, Kakus (MCK), serta musholla yang dapat dipakai pengunjung untuk melakukan aktivitas ibadah.

Selain menikmati keindahan alam Pantai Boom, kita juga dapat menikmati masakan kuliner khas Tuban serta berbagai macam aneka souvenir sebagai oleh-oleh. Di sekitar lokasi wisata Pantai Boom juga terdapat pasar yang dibuka pada sore hingga malam hari.

Jika sebelumnya tempat ini buka 24 jam setiap harinya, maka selama pandemi Pantai Boom membatasi waktu kunjungan mulai jam 6 pagi hingga jam 6 petang.

Harga tiket masuk Pantai Boom tergolong murah, hanya Rp 6.000 pada hari biasa dan Rp 8.000 saat akhir pekan dan hari libur nasional. Anak-anak di bawah 10 tahun mendapat potongan harga Rp 2.000. (ydh)

(Dari hasil wawancara Kepala UPTD Destinasi Wisata Terpadu dan juga diolah dari berbagai sumber)

comments powered by Disqus