Foto : Kepala Pelaksana Badan Peanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Sudarmaji. (mila)

Potensi Banjir Bandang di Kabupaten Tuban Cukup Tinggi, Ini Alasannya

Tubankab - Potensi banjir bandang di Kabupaten Tuban cukup tinggi. Hal ini merujuk pada kejadian banjir bandang tahun 2021 yang mengalami peningkatan hampir 100 persen di tahun 2022.

“Jika alih fungsi lahan dan tempat penampungan air hujan yang terus berkurang, menjadi alasan utama terjadinya banjir bandang,’’  kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Sudarmaji  kepada awak media, Rabu (31/05).  

Dia menyatakan, banyak hutan yang beralih fungsi jadi pemukiman, sehingga, daerah serapan air berkurang. Menurutnya, sinergi lintas sektor diperlukan untuk menyelesaikan hal tersebut. Mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat itu sendiri.

Selama ini, sambung Sudarmaji, upaya penghijauan gencar dilakukan, namun bagaimana menjaga dan merawat tanaman yang telah ditanam minim dilakukan. Perlu dilakukan komunikasi dan sinergi yang intens antara Pemkab melalui OPD terkait, Perhutani dan masyarakat, agar sepakat menjaga bersama.

 “Kita sudah menanam, namun bagaimana pesanggemnya? Jadi harus kita luruskan bersama, agar ini tidak rancu,” tegasnya.

Ia mengingatkan, selama tidak ada perubahan dalam komitmen menjaga alam, maka Kabupaten Tuban akan terus dihantui dengan datangnya banjir bandang. “Yang ditakutkan jumlah banjir bandang makin tinggi, akibat yang ditimbulkan juga,” imbuhnya.

Sudarmaji mengatakan, kewaspadaan akan datangnya banjir bandang lebih tinggi, dibanding banjir lainnya seperti luapan Bengawan Solo atau kali kening. Sebab, menurutnya, banjir bandang akan datang secara tiba-tiba, dan sangat cepat. Sedangkan banjir luapan Bengawan Solo atau kali kening bisa diprediksi dengan sistem tutup buka bendungan.

“Kalau banjir Bengawan Solo atau kali kening bisa disemayani, karena bendungan bisa diatur, dibuka atau ditutup. Namun, berbeda dengan banjir bandang, tiba-tiba sudah langsung meluncur kedataran lebih rendah dengan kecepatan tinggi,” jelasnya.

Saat ini, atas perintah Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky telah dibentuk tim untuk melakukan pemetaan hulu-hilir, terdiri dari BPBD, DLHP, Perhutani, Tim BBWS, dan stakeholder lainnya untuk membuat solusi tepat.

Beberapa kecamatan yang memiliki potensi tinggi banjir bandang, yaitu Montong, Kerek, Plumpang, dan Bangilan. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus