Santri MA Sains Bina Insan Kamil Tuban Raih Prestasi di Ajang Sains dan Literasi Nasional
- 17 March 2025 13:32
- Yolency
- Umum,
- 36
Tubankab - Santri MA Sains Bina Insan Kamil Tuban kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tim santri kelas X yang terdiri dari Ghaida Aulia Hadziq Sugiatno, Wahyu Cantikadini, Humaira Ramadhani Huda, dan Arka Pradipta Wiratmaja berhasil meraih juara II tingkat nasional dalam ajang STEAM Competition 2025 dengan karya inovatif mereka, CHITYSEN (Arachis hypogaea L.) Quality Sensor Based on Arduino Uno.
Proyek yang mereka kembangkan merupakan alat pendeteksi kualitas kacang tanah tanpa harus membuka kulitnya. Inovasi ini lahir dari fakta bahwa Kabupaten Tuban merupakan daerah penghasil kacang tanah terbesar di Jawa Timur dengan kualitas unggulan. Dengan alat ini, petani dapat mengetahui kualitas hasil panen secara lebih efisien, cepat, dan tanpa risiko merusak kacang tanah.
Pembuatan alat ini membutuhkan waktu sekitar dua pekan, dimulai dari penyusunan konsep, pencarian referensi, hingga perakitan dengan berbagai komponen, seperti sensor HX, sensor LDR, breadboard, Arduino, kabel jumper, LCD I2C, step down, dan kabel USB. Tim santri mendapatkan pendampingan intensif dari pembimbing, baik di dalam maupun di luar madrasah.
"Prosesnya cukup menantang, tapi juga sangat menyenangkan. Kami banyak belajar dari trial and error sebelum akhirnya alat ini bisa bekerja sesuai harapan," ujar Hadziq Sugiatno mewakili tim, Senin (17/03).
Setelah melalui tahapan seleksi ketat, mulai dari technical meeting, pengajuan ide proyek, penyusunan referensi, hingga tahap presentasi, tim ini berhasil masuk 10 besar finalis dan akhirnya memenangkan penghargaan bergengsi dalam kompetisi ini.
Teguh Pambudi Agung, M.Pd., Kepala Madrasah sekaligus pembimbing, mengapresiasi kerja keras para santrinya.
"Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Inovasi ini berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, bahkan bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah agar lebih bermanfaat bagi para petani di Tuban," ungkapnya.
Tak hanya di bidang sains, prestasi juga diraih dalam dunia literasi. Santri kelas XI, Tsalis Magistra Brilianti, berhasil meraih Juara 1 dalam kategori penulis buku terbaik tingkat nasional dalam ajang Penerbit Antero Nasional Indonesia.
Buku karyanya yang berjudul "Menjadi Pribadi Bahagia" menarik perhatian juri dan dinobatkan sebagai yang terbaik di antara peserta dari seluruh Indonesia. Selain buku ini, Tsalis juga telah menerbitkan beberapa karya lain, seperti Bayang-bayang yang Karam dan Atlantic’s Eastern Flower.
"Saya sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Menulis adalah cara saya berbagi pemikiran dan pengalaman dengan orang lain. Saya berharap karya saya bisa menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda di Tuban," ujar Tsalis Magistra Brilianti.
Pihak madrasah pun menyampaikan apresiasi atas keberhasilan ini.
"Prestasi ini menunjukkan bahwa santri MA Sains Bina Insan Kamil Tuban tidak hanya unggul di bidang sains, tetapi juga memiliki bakat luar biasa di bidang literasi. Kami akan terus mendorong para santri untuk aktif dalam penelitian dan karya tulis," ujar Teguh Pambudi Agung.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari pembinaan intensif yang dilakukan oleh MA Sains Bina Insan Kamil Tuban. Madrasah ini senantiasa mendorong santri untuk ikut serta dalam berbagai kompetisi, baik di tingkat daerah maupun nasional.
"Kami ingin membangun budaya riset dan inovasi di kalangan santri. Ke depan, pembinaan akan lebih difokuskan pada proyek dan produk yang bisa diterima dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar pihak madrasah.
Harapannya, santri tidak hanya sekadar berprestasi dalam ajang lomba, tetapi juga mampu menghasilkan inovasi dan karya yang berdampak luas bagi masyarakat Kabupaten Tuban.
Untuk diketahui, Sampoerna Academy sebagai penyedia pendidikan menggelar STEAM Competition 2025 sebagai bagian dari STEAM Expo 2025 di Sampoerna Academy L’Avenue. Acara ini berfokus pada green technology and sustainability (teknologi hijau dan berkelanjutan) serta berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi siswa dari berbagai sekolah untuk menampilkan karya inovatif berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math). Tahun ini, STEAM Competition 2025 diikuti oleh 143 pendaftar yang kemudian diseleksi menjadi 42 finalis dari tiga kategori: Primary School (G5-G6), Middle School (G7-G9), dan High School (G10-G12).
Para finalis berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Ponorogo, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Tuban, Bali, Medan, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan.
Sebagai pelopor pendidikan STEAM di Indonesia, Sampoerna Academy berkomitmen untuk membuka lebih banyak akses dan kesempatan bagi siswa serta sekolah agar bisa terlibat langsung dalam pengalaman pendidikan berbasis STEAM.
Keikutsertaan MA Sains Bina Insan Kamil Tuban dalam ajang ini membuktikan bahwa santri mampu bersaing di bidang inovasi dan teknologi, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (dadang bs/hei)