Cia, Juara Intelegensia Duta Budaya Cilik Jatim 2025 Asal Tuban
- 21 January 2025 14:14
- Yolency
- Umum,
- 134
Tubankab – Delyncia Allegra, siswi kelas 6 SDK Santo Petrus Tuban yang baru berusia 12 tahun, berhasil mencetak prestasi gemilang dalam ajang Duta Budaya Cilik Jawa Timur 2025. Tidak hanya meraih gelar Juara Intelegensia, ia juga mendapatkan penghargaan untuk Video Profil Terbaik dan Best Interaktif. Anak bungsu dari Santi Dewi ini membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk menginspirasi banyak orang.
Cia, demikian bocil ini biasa disapa, mengungkapkan bahwa ajang ini memberinya pengalaman luar biasa. “Aku senang sekali bisa bertemu teman-teman baru yang juga peduli dengan budaya. Kita saling berbagi cerita dan belajar banyak hal,” ujar Cia, Selasa (21/01).
Ia juga bercerita bahwa meski jadwalnya padat, rasa lelah terbayar dengan momen kebersamaan selama kompetisi. “Rasanya capek, tapi aku jadi tahu kalau perjuangan itu penting. Aku juga belajar banyak tentang budaya kita yang kaya,” tambahnya.
Menurut Santi Dewi, sang ibu, kecintaan Cia terhadap seni menjadi awal mula perjalanannya dalam mengenal budaya. “Dia itu pecinta seni, hampir semua seni dia pelajari. Dari situ dia mulai mengenal dan mencintai budaya,” ujar Santi.
Ketertarikan Cia terhadap budaya semakin dalam ketika diajak mengunjungi Museum RA Kartini. “Di sana dia membaca artikel tentang RA Kartini, dan dia sangat terinspirasi. Dasarnya anaknya suka belajar dan penasaran, jadi ketika melihat informasi Duta Budaya Cilik di Instagram, dia langsung semangat mendaftar,” tambahnya.
Proses menuju ajang ini tidak mudah. Cia harus melewati seleksi administrasi, membuat konten untuk media sosial, mengirim video tari, hingga menunjukkan sikap, interaksi, dan wawasan budaya yang baik. Selama karantina, ia juga menghadapi tantangan besar dengan jadwal yang sangat padat. “Dia sampai kurang tidur. Istirahatnya cuma beberapa menit untuk makan, mandi, dan makeup. Tapi dia tetap semangat dan bahagia,” kenang Santi.
Keberhasilan Cia tak lepas dari sifatnya yang ramah, aktif, dan haus informasi. “Aku selalu suka belajar hal baru. Waktu lomba, aku sering tanya-tanya ke kakak pembina supaya wawasan aku lebih luas,” cerita Cia.
Momen paling mengesankan baginya adalah saat tampil di hadapan dewan juri. “Aku sempat grogi, tapi aku ingat kalau aku harus percaya diri. Ini pengalaman yang nggak akan aku lupakan,” ujar Cia.
Meski tanpa bimbingan khusus, rasa ingin tahu yang besar dan dukungan keluarga menjadi modal utama bagi Cia. “Kami selalu mendukung selama dia bertanggung jawab dengan pilihannya,” ujar Santi.
Kini, Cia mengemban tanggung jawab besar sebagai Duta Budaya untuk mengembangkan dan melestarikan budaya. “Aku mau terus belajar dan berbagi tentang budaya Indonesia, supaya lebih banyak orang yang peduli,” kata Cia dengan semangat.
Selain Duta Budaya, Cia juga memiliki rekam jejak yang membanggakan dalam berbagai perlombaan lainnya. Ia pernah meraih prestasi di lomba mendongeng, lomba baca puisi, lomba menyanyi, serta lomba mata pelajaran Bahasa Inggris dan sains.
Untuk generasi muda Tuban, Santi menyampaikan pesan penuh motivasi. “Jangan bermalas-malasan, karena masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri. Nasib bangsa ini bergantung pada kalian sebagai generasi emas. Jangan takut mencoba dan teruslah berjuang,” ujarnya.
Delyncia Allegra membuktikan bahwa dengan semangat, dedikasi, dan dukungan, anak muda Tuban mampu meraih prestasi yang membanggakan. Semoga perjalanan Cia terus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut melestarikan budaya dan mengukir prestasi. (dadang bs/hei)