Foto : SMPN 1 Tuban saat gelar kegiatan pembinaan SSK. (ist)

SMPN 1 Tuban Kembali Gelar Pembinaan SSK, Tekankan Pentingnya Bijak Bermedia Sosial

  • 14 February 2025 14:33
  • Yolency
  • Umum,
  • 168

Tubankab - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tuban kembali menyelenggarakan kegiatan pembinaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Pembinaan yang menitikberatkan pada materi tentang dampak positif dan negatif media sosial tersebut dilaksanakan di lapangan upacara sekolah setempat, Jumat (14/02).

Kepala SMPN 1 Tuban, Umirindiyah, mengungkapkan SSK merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang isu-isu kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

SMPN 1 Tuban yang telah meraih predikat "Paripurna", tambahnya, sudah mengintegrasikan materi kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran. Sehingga, diharapkan akan menumbuhkan wawasan kepada peserta didik supaya mereka dapat memahami permasalahan kependudukan di sekitar lingkungan mereka.

Lebih lanjut, dalam pembinaan SSK tersebut, pihaknya menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Tuban; Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Tuban; Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Tuban; Kementerian Agama Kabupaten Tuban; hingga Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban.

Kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor yang ada di Kabupaten Tuban ini, tambahnya, tidak sekadar menambah wawasan, tetapi juga mendorong peserta didik SMPN 1 Tuban untuk mengembangkan potensi diri secara optimal.

“Seperti hari ini, kami menghadirkan narasumber dari Diskominfo SP Tuban untuk berbagi pengetahuan tentang dampak baik dan buruk media sosial. Supaya mereka bisa lebih bijak dalam menggunakannya dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Narasumber dari Diskominfo SP Kabupaten Tuban, Yeni Dyah Hartatik, menuturkan bahwa media sosial (medsos), seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok, telah menjadi bagian penting dalam kehidupan pelajar saat ini. Medsos tersebut bagai dua sisi mata uang, karena membawa dampak positif sekaligus negatif.

Menurut Yeni, begitu ia biasa disapa, sisi positif medsos antara lain memungkinkan mereka untuk terhubung dengan teman dan keluarga tanpa terhalang jarak dan waktu; mudah memperoleh akses informasi; serta menjadi wadah untuk berbagi pemikiran, ide, dan karya. Namun, di sisi lain, medsos dapat menyebabkan penggunanya tidak memiliki rasa percaya diri, memicu stres, dan menjadi sumber gangguan dari tugas-tugas akademik.

“Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak positif dan negatif media sosial supaya bisa antisipasi dan lebih bijak dalam menggunakannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yeni menekankan pentingnya membuat batasan penggunaan medsos bagi pelajar. Hal ini, untuk menghindari kecanduan dan penurunan produktivitas.

Selain itu, agar tidak mudah percaya dengan segala sesuatu yang ada di medsos. Harus selalu mengecek kebenaran informasi dan memverifikasi informasi yang diterima sebelum menyebarluaskannya, karena bisa jadi informasi yang beredar berupa hoaks atau kabar bohong yang dapat merugikan mereka. 

Yeni juga mewanti-wanti para pelajar tersebut supaya senantiasa menggunakan medsos untuk hal-hal yang positif, seperti berbagi karya dan prestasi. Tujuannya, agar bisa memotivasi orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus memperluas jangkauan audiens mereka.

Menurutnya, apa yang diunggah di medsos akan menjadi jejak digital yang tidak mudah hilang. Status, foto, video, maupun pesan yang diunggah akan selalu meninggalkan jejak walau sudah dihapus, sehingga seyogyanya harus berpikir dahulu sebelum memposting hal-hal tersebut.

Ia menandaskan, bijak bersosial media merupakan suatu hal yang krusial. Ketika bijak menggunakan medsos, maka kita juga akan merasa tenang, nyaman, dan tidak diusik oleh pengguna medsos lainnya.

Selebihnya, Yeni menuturkan bahwa kita perlu memperhatikan privasi dan keamanan saat menggunakan medsos agar tetap aman. Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, atau informasi penting lainnya, serta jangan lupa untuk memperbarui kata sandi secara teratur dan tidak menggunakan kata sandi yang mudah ditebak.

Berdasarkan keterangannya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) juga akan segera membentuk Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital, yang nantinya akan merancang peraturan tentang perlindungan anak di ruang digital, termasuk pembatasan usia anak dalam bermain media sosial. Langkah ini diambil untuk melindungi anak-anak dari konten-konten negatif seperti judi online, bullying, hingga kekerasan seksual di ruang digital.

“Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital ini akan memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan, dan menindak tegas konten berbahaya. Dengan demikian, anak-anak Indonesia bisa berinternet dengan aman,” pungkasnya. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus