Foto : Para peserta konseling tengah serius mengikuti Pertemuan Pengelolaan Kesehatan Remaja dan Konselor Sebaya. (tauviq)

Tingkatkan Pelayanan Konseling Pada Remaja, Ini yang Dilakukan Dinkes

Tubankab - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, menggelar Pertemuan Pengelolaan Kesehatan Remaja dan Konselor Sebaya di salah satu hotel di Tuban, Selasa (23/10).  

Kegiatan ini diikuti 113 peserta yang terdiri dari petugas Puskesmas, siswa SMP/SMA dan perwakilan dari organisasi remaja yang ada di Kabupaten Tuban. Kegiatan ini juga menghadirkan H. Arie Cahyono, sebagai Widyaiswara pada Badan Diklat Provinsi Jawa Timur.

Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Mayarakat pada Dinkes Tuban Windu Budiati menjelaskan bahwa diadakannya kegiatan ini, bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan pengetahuan tentang konseling pada remaja. Selain itu, ditambahkan Windu, kegiatan ini juga dalam rangka untuk menambah wawasan dan teman melalui kegiatan konselor sebaya . “Sehingga, remaja dapat menjadi peer counselor atau kader kesehatan remaja agar dapat ikut membantu teman yang sedang punya masalah,” terang Windu.

Lebih lanjut, ia menambahkan, konseling kesehatan remaja merupakan kegiatan yang mewakili Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan remaja dan meningkatkan daya tahan remaja terhadap berbagai masalah yang dialaminya. Sehingga, lanjut Windu, mereka mampu untuk memelihara dan terhindar dari perilaku yang berisiko.

Windu melanjutkan, salah satu upaya nyata PKPR dalam mengikutsertakan remaja adalah melalui pelatihan Konselor Sebaya (peer counselor) seperti ini. Konselor sebaya, masih terangnya, dibutuhkan sebagai tempat curahan hati (curhat). Hal tersebut dikarenakan remaja lebih mudah mengomunikasikan masalahnya kepada teman sebayanya. “Selain itu, konselor sebaya juga diharapkan dapat memotivasi dan memberikan informasi yang benar mengenai kesehatan remaja,” imbuhnya.

Melalui remaja-remaja ini, ke depan pihaknya akan mengaktifkan pelayanan kesehatan peduli remaja yang ada di puskesmas. Remaja ini, lanjut Windu, nantinya dapat menjadi agen sebagai rujukan di wilayah puskesmas mereka masing-masing.

Ia berharap, agar kegiatan ini nantinya terdapat tindak lanjut secara terus-menerus, sesuai dengan apa yang telah diarahkan dalam kegiatan ini. “Seperti ikut dalam pengelolaan program yang ada di puskesmas,” tutupnya. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus