Foto : TPID Tuban saat ikuti Rakor Pengendalian Inflasi. (yavid)

TPID Kabupaten Tuban Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Pekan Terakhir Ramadan

Tubankab - Memasuki minggu terakhir bulan Ramadan 1446 H, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si, bersama jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tuban, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring dari Ruang Rapat Soedjono Putro Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, Senin (24/03). 

Rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, M. Tito Karnavian, serta dihadiri oleh kepala daerah dan jajaran terkait dari seluruh Indonesia.

Dalam paparannya, Mendagri menyoroti pentingnya konsistensi daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat terus memantau kondisi ekonomi nasional, termasuk isu turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menjadi perhatian publik.

"Saya minta rekan-rekan memiliki narasi yang sama ketika berbicara mengenai ekonomi Indonesia. Terlepas dari adanya beberapa indikator seperti turunnya IHSG, dari sudut pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih di atas lima persen, yaitu 5,02 persen. Ini termasuk peringkat terbaik," ujar Tito Karnavian.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-41 dari 185 negara dalam tingkat pertumbuhan ekonomi global, serta peringkat ketiga di antara negara-negara G20.

Terkait inflasi, Mendagri menyoroti dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan pentingnya pengendalian harga bahan pangan, terutama menjelang Lebaran. "Inflasi sangat berpengaruh terhadap biaya hidup masyarakat. Di Indonesia, isu nomor satu yang menjadi perhatian publik adalah harga bahan pangan dibandingkan dengan gaji. Isu kedua adalah lapangan kerja," tegasnya.

Tak hanya itu, purnawirawan Polri itu juga meminta pemerintah daerah untuk tetap optimis dan menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia secara utuh kepada masyarakat. "Data dan fakta menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik, baik di pusat maupun daerah. Jangan sampai masyarakat hanya melihat dari satu sisi, seperti turunnya harga saham," pungkasnya. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus