Foto : Kepala BKPSDM Tuban, Fien Roekmini Koesnawangsih saat bacakan sejarah Tuban. (alvin)

Upacara Hari Jadi ke-731 Tuban: Mengungkap Sejarah Panjang Berdirinya Kota Tuban

Tubankab – Memperingati hari jadi ke-731 Kabupaten Tuban, sebuah upacara khidmat digelar di GOR Rangga Jaya Anoraga, Tuban, Selasa (12/11).

Upacara ini dihadiri Pjs. Bupati Tuban  Agung Subagyo beserta Forkopimda dan tamu undangan lainnya. Pada kesempatan ini dibacakan sejarah singkat Kabupaten Tuban oleh Kepala BKPSDM Tuban, Fien Roekmini Koesnawangsih.

Dalam sejarah singkat tersebut dijelaskan bahwa peringatan hari jadi ini didasarkan pada berbagai kajian sejarah yang mendalam. Penetapan hari jadi Tuban tak lepas dari hasil kerja tim penggali sejarah yang dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tuban Nomor 90 Tahun 1986. Tim ini bekerja sama dengan sejarawan dan akademisi untuk menelusuri berbagai sumber, termasuk legenda, etimologi, pendapat para ahli, prasasti, serta naskah-naskah kuno yang berkaitan dengan Tuban.

Asal Usul Nama Tuban

Asal mula nama Tuban memiliki beberapa versi. Berdasarkan legenda, nama ini dipercaya berasal dari istilah "Watu Tiban," merujuk pada batu pusaka kerajaan Majapahit yang jatuh di wilayah ini, atau dari frasa Jawa "Metu Banyune" yang berarti “keluarnya air,” sesuai dengan legenda Raden Dandang Wacana yang menemukan sumber air di daerah ini. Ada pula interpretasi "Ngestuake Kewajiban," yang menunjukkan karakter masyarakat Tuban yang disiplin dalam melaksanakan tugas.

Dalam bahasa Jawa Kawi, Tuban juga diartikan sebagai "Jeram" sedangkan dalam Sastra Jawa Indonesia berarti "air lata atau air terjun," merujuk pada keberadaan air terjun seperti Air Terjun Nglirip di Kecamatan Singgahan, Banyulangse di Semanding, dan Ngerong di Rengel.

Sedangkan menurut para ahli, Tuban berasal dari kata 'Tubo' yaitu sejenis tanaman, di sebelah barat kota Tuban terdapat kota Jenu, Tubo dan Jenu mempunyai arti yang sama.

Bukti Sejarah Tertulis

Selain legenda, nama Tuban muncul dalam berbagai prasasti, seperti Prasasti Kambang Putih, Malengga, Banjaran, dan Tuban I dan II. Naskah kuno seperti Kidung Harsawijaya  juga mencatat penobatan Raden Wijaya pada tanggal 12 November 1293, yang bertepatan dengan pengangkatan Ronggolawe sebagai Adipati Manca Negara di Tuban. Naskah kuno lainnya adalah Kidung Ronggolawe, Piagam Kudadu yang berangkat tahun 1294 Masehi dan Piagam Penenggungan tahun 1296 Masehi.

Penetapan Hari Jadi Tuban

Berdasarkan pertimbangan sejarah yang luas, pada tahun 1987, melalui Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tuban Nomor 155, ditetapkanlah tanggal 12 November 1293 sebagai Hari Jadi Tuban. Penetapan ini merujuk pada momentum penting yaitu pelantikan Ronggolawe sebagai Adipati di Tuban, yang menjadi tonggak awal sejarah pemerintahan di wilayah ini.

Upacara hari jadi ke-731 ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga mengingatkan masyarakat akan warisan budaya dan sejarah yang kaya di Tuban. Dengan mengenal sejarah diharapkan warga Tuban menghargai perjalanan panjang sejarah kota ini sebagai motivasi untuk terus membangun Tuban menuju masa depan yang lebih baik.

Selamat Hari Jadi ke-731 Tuban, semoga warisan sejarah ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus