Foto : IIKNU Tuban saat Gelar Pelatihan Konselor dan Pendidik Sebaya. (ist)

Upaya Ciptakan Konselor Sebaya Andal, IIKNU Tuban Gelar Pelatihan Konselor dan Pendidik Sebaya

  • 01 February 2025 15:44
  • Heri S
  • Umum,
  • 44

Tubankab-Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Kabupaten Tuban menyelenggarakan Pelatihan Konselor Sebaya dan Pendidik Sebaya bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan perguruan tinggi. Kesehatan mental remaja menjadi perhatian utama dalam kegiatan bertajuk "Peran Konselor Sebaya untuk Membangun Kesehatan Mental Remaja" yang dilaksanakan di Auditorium Kampus C IIKNU Tuban, Sabtu (01/02).

Wakil Rektor III IIKNU Tuban, Tri Yunita Fitria Damayanti, dalam sambutan pembukaan menyampaikan, manfaat kegiatan ini antara lain untuk menambah pengetahuan remaja agar bisa menjaga kesehatan mentalnya, mengedukasi teman sebaya, dan menjadi konselor andal bagi teman sebaya.   
    
“Kegiatan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan remaja tentang bagaimana mengatasi problematika remaja agar tetap sehat mentalnya, bisa mengedukasi sebaya, sekaligus menjadi konselor bagi permasalahan sebaya,” terangnya. 

Sementara itu, narasumber pelatihan Lila Aristiani, menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan seseorang berkembang secara optimal, baik secara fisik, intelektual, maupun emosional. Dikatakan, banyak remaja mengalami gangguan mental tanpa disadari.

Dalam paparannya, Psikolog pada RSUD dr. R. Koesma Tuban ini mengungkapkan beberapa tanda umum gangguan mental yang sering muncul di antaranya adalah kecemasan berlebihan, perasaan sedih berkepanjangan, kelelahan tanpa sebab, dan kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial. Dalam kondisi yang lebih serius, tambahnya, gangguan mental dapat menyebabkan delusi, paranoid, hingga keinginan untuk mengakhiri hidup.

Menurutnya, masa remaja adalah fase pencarian jati diri yang penuh dengan perubahan fisik dan psikologis. Adapun faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja bisa berasal dari dalam diri sendiri maupun lingkungan.

“Faktor yang memengaruhi kesehatan mental remaja dari dalam diri sendiri, seperti sifat, bakat, dan genetika. Sedangkan, faktor dari lingkungan, seperti pola asuh keluarga, budaya, dan pergaulan sosial,” ucapnya. 

Pada kesempatan tersebut, psikolog yang akrab disapa Lila ini juga menekankan perlunya peran konselor sebaya  sebagai individu yang telah mendapatkan pelatihan untuk memberikan dukungan emosional kepada teman-temannya. Keberadaan mereka dinilai penting karena dapat menciptakan ruang diskusi yang lebih nyaman dan terbuka bagi remaja yang mengalami masalah.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kode etik dalam menjalankan peran sebagai konselor sebaya. Beberapa prinsip utama yang harus dijunjung tinggi adalah menjaga kerahasiaan klien, tidak menghakimi, serta mampu merujuk klien kepada tenaga profesional jika diperlukan.

“Melalui pendekatan ini, harapannya para remaja lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental dan mampu saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” pungkas Lila. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus