ANGKA ODF TINGGI, WABUP MINTA MAHASISWA AJAK MASYARAKAT SADAR KEBERSIHAN

Tubankab - Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein meminta agar mahasiswa STIKES NU Tuban dalam Praktik Komunitas Terpadu (PKT) di Kecamatan Semanding, untuk mengajak masyarakat setempat berlaku hidup bersih dan sehat, utamanya dalam urusan Mandi Cuci Kakus (MCK)

Hal tersebut disampaikan wabup dalam arahannya pada Pembukaan PKT STIKES NU di Kecamatan Semanding, Senin (16/04).

Wabup menegaskan, angka Open Defecation Free (ODF) atau buang air besar sembarang di Kecamatan Semanding masih tinggi. “Banyak masyarakat yang masih buang air besar (BAB) sembarangan. Semanding sebagai kecamatan penyangga Tuban harus dapat menekan angka ODF secara siknifikan,” tutur wabup.

Wabup mengatakan, ODF dapat berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat, utamanya penularan penyakit. “Kita pada 2017 masuk dalam kriteria Kabupaten Sehat, dan ini harus bisa dipertahankan di tahun-tahun mendatang. Kalau masyarakatnya masih buang air sembarangan, penyakit datang, kan ya nggak sehat,” ujar wabup yang juga menjabat sebagai Ketua Senat STIKES NU Tuban ini.

Lebih dari itu, wabup mengajak agar mahasiswa dalam praktiknya selalu memberikan arahan kepada warga, sehingga akan muncul kesadaran dari warga untuk menjaga kebersihan. “Saya berterimakasih karena PKT STIKES NU dilaksanakan di Semanding, saya harap akan ada perubahan untuk Kecamatan Semanding di bidang kesehatan nantinya,” tegas wabup.

Wabup menambahkan, agar camat dan semua kepala desa ikut aktif dalam sosialisasi yang diberikan oleh para mahasiswa. Wabup juga mengajak warga agar sering membaca media informasi kesehatan yang telah terpasang dan diresmikan oleh wabup di kantor kecamatan. “Media informasi kesehatan untuk masyarakat sudah diresmikan, masyarakat kudu baca-baca ya? Kalau di kecamatan mau ngurus apa, jangan lupa mampir ke media informasi kesehatan dulu,” ajak wabup.

Selain sosialisasi tentang hidup bersih, wabup juga menitipkan agar mahasiswa juga memberikan sosialisasi terkait dengan keikutsertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan masyarakat setempat. “Masyarakat juga perlu diberikan sosialisasi tentang JKN, utamanya yang mandiri. Warga kita baru sekitar 55 persen yang ikut,” jelas wabup.

Sementara itu, Rektor STIKES NU Miftahul Munir mengungkapkan, PKT 2018 dilaksanakan selama 2 minggu di Kecamatan Semanding. Dalam waktu 2 minggu ini, yang menjadi perhatian dalam PKT tahun ini adalah kasus kesehatan kompleks, seperti HIV dan TBC. Selain itu, juga ancaman penyakit tidak menular juga menjadi consern mereka.

“Di sini, mahasiswa akan mengajak masyarakat untuk melakukan Gerakan Masyarakat Peduli Penyakit Tidak Menular (GMPPTM). Jadi, bagaimana menjalankan pola hidup sehat dengan makanan berimbang, dan pengolahan makanan yang baik dan benar,” terang Munir.

Munir menambahkan, selain sosialisasi secara langsung, pihaknya juga memberikan layanan informasi kesehatan yang langsung bisa dibaca oleh masyarakat. “Kami membuat media informasi kesehatan dan telah diresmikan oleh Wabup Noor Nahar Hussein tadi, fungsinya agar masyarakat bisa mengetahui berbagai hal tentang bagaimana hidup sehat. Medianya dipasang di kantor kecamatan, agar masyarakat bisa membaca sebelum dilayani oleh petugas kecamatan,” tutup Munir. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus