Foto : Bapperida Tuban gelar diseminasi Hasil riset Pembangunan. (yavid)

Bapperida Tuban Gelar Diseminasi Hasil Riset Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Tahun 2025

Tubankab - Dalam rangka memperkuat arah kebijakan penanggulangan kemiskinan berbasis data, Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Diseminasi Hasil Riset Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Tahun 2025 di Ruang Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Rabu (10/12).

Pada pelaksanaannya, acara ini dirancang untuk memperkaya wawasan dan strategi pembangunan daerah melalui pemanfaatan hasil riset. Pemerintah daerah mendorong penggunaan data yang lebih presisi agar program percepatan penurunan kemiskinan dan stunting berjalan optimal. Forum ini juga memperkuat koordinasi lintas sektor sehingga perencanaan dan pelaksanaan kebijakan semakin terarah. Dalam kegiatan ini, hadir pemapar riset Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D., yang membawakan kajian mengenai pusat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban dan implikasinya terhadap penanggulangan kemiskinan.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, mengapresiasi capaian berbagai program yang telah dijalankan. Ia menyebut penurunan stunting menunjukkan hasil menggembirakan dengan capaian sekitar 11,3 persen dari sebelumnya 24,1 persen. Ia juga menyoroti tren perbaikan pada indikator kemiskinan. Jumlah penduduk miskin tercatat menurun dari 171,2 ribu jiwa menjadi 168,9 ribu jiwa seiring penguatan berbagai intervensi sosial.

“Ini adalah pergerakan yang menunjukkan upaya bersama telah mulai membuahkan hasil yang nyata,” ujar Joko.

Sejalan dengan itu, ia memaparkan kinerja ekonomi daerah yang terus menunjukkan peningkatan. Triwulan I 2025 tumbuh 4,11 persen dan triwulan II mencapai 4,98 persen. Target 2026 berada pada kisaran 5 sampai 5,3 persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang positif membuka peluang lebih besar untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah berkomitmen memastikan manfaat pertumbuhan dirasakan hingga tingkat keluarga.

Lebih lanjut, Wabup menekankan pentingnya data yang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan. Ia memperkenalkan konsep pendataan berbasis posyandu sebagai pusat layanan dan pemutakhiran data keluarga. Posyandu dipilih karena memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat. Konsep ini akan berjalan mulai awal 2026 dan mencakup enam layanan dasar serta tambahan urusan pertanian, UMKM, dan ketenagakerjaan.

“Kalau datanya kuat sampai tingkat keluarga, intervensi kita akan lebih tepat dan hasilnya bisa langsung dirasakan,” tuturnya.

Dengan pendekatan tersebut, imbuh Wabup, kader posyandu berperan memutakhirkan data keluarga, termasuk kondisi sosial ekonomi dan dinamika kependudukan. Pemerintah daerah menyiapkan sistem aplikasi terpadu untuk memperkuat tata kelola data. Pendekatan ini menempatkan keluarga sebagai pusat intervensi dengan dua fokus utama, yaitu peningkatan pendapatan dan pengurangan beban pengeluaran melalui peningkatan layanan dasar.

Menutup sambutannya, Wabup optimistis strategi berbasis keluarga dan penguatan peran posyandu akan memberikan dampak signifikan terhadap percepatan penurunan kemiskinan. Ia mengajak seluruh OPD memperkuat sinergi agar program 2026 berjalan lebih terarah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Kegiatan diseminasi ini diharapkan menjadi langkah strategis memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam pembangunan daerah.

“Melalui kegiatan kali ini, semoga lahir gagasan yang selaras dengan upaya mempercepat penurunan kemiskinan di Tuban menuju hasil yang lebih baik,” harapnya. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus